Permainan Tradisional Congklak yang Mulai Hilang dari Ingatan Kolektif Diterpa Gawai yang Aduhai

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Ditelan Zaman, sebuah fenomena langka yang terjadi ketika suatu aspek dari masa lalu tiba-tiba menghilang dari ingatan kolektif masyarakat.

Kali ini, permainan tradisional Congklak menjadi korban dari fenomena tersebut. permainan yang sejak dulu sering dimainkan oleh anak-anak di berbagai pelosok tanah air ini, kini tenggelam begitu saja dan ditinggalkan oleh zaman yang semakin modern.

Dahulu, Congklak merupakan permainan yang amat populer dan mendominasi anak-anak di kampung-kampung maupun di perkotaan. Bermain Congklak bukan sekadar menyenangkan, tetapi juga melatih strategi, konsentrasi, dan berhitung.

Tidak hanya sebagai permainan, Congklak juga menjadi simbol budaya dan tradisi Indonesia yang kaya akan permainan rakyat.

BACA JUGA:Kipas Angin: Pencipta Angin Sejuk Idola di Hari yang Panas

BACA JUGA:Pernakah Anda Mengalami Tindihan Saat Tidur? Berikut Faktanya dalam Kacamata Medis!

Namun, seiring berjalannya waktu dan munculnya permainan modern, Congklak mulai terpinggirkan dan terlupakan.

Ketika Congklak populer, anak-anak bisa dengan mudah ditemui bermain di depan rumah atau di halaman sekolah. Pada masa itu, anak-anak sibuk mengutak-atik biji-biji yang terdapat di dalam papan berlubang cekung.

Namun, belakangan ini, pemandangan tersebut telah lenyap begitu saja. Entah ke mana perginya permainan Congklak tersebut dan mengapa anak-anak sekarang lebih tertarik dengan permainan digital dan gawai.

Beberapa warga yang masih mengingat dan mencintai permainan Congklak merasa prihatin dengan berangsur hilangnya permainan ini.

BACA JUGA:Teman Tidak Ada Uang Apa yang Harus Kita Lakukan

BACA JUGA:Prediksi Zodiak Asmara 24 Juli 2023: Cancer Membara, Scorpio Penuh Kekecewaan

Mengenang masa kecilnya di pedesaan dahulu di mana Congklak adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari.

Siti Ropeah menyampaikan, "Sangat disayangkan melihat anak-anak sekarang lebih asyik bermain di depan layar smartphone dan melupakan permainan yang sarat akan nilai budaya seperti Congklak.”

Sumber: berbagai sumber