Apakah Permainan Tradisional Sekadar Nostalgia atau Kunci Pelestarian Budaya?

Apakah Permainan Tradisional Sekadar Nostalgia atau Kunci Pelestarian Budaya?

Ibu berkacamata baca sedang bermain di taman -gratispik-freepik

PALTV.CO.ID- Permainan tradisional telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari masa kanak-kanak di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Dari petak umpet, congklak, hingga permainan layang-layang, permainan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan mempererat hubungan sosial.

Di era digital saat ini, ketika anak-anak lebih tertarik pada gadget dan permainan video, keberadaan permainan tradisional mulai terpinggirkan. Pertanyaannya, apakah permainan tradisional hanya sebatas nostalgia masa lalu, atau masih relevan sebagai upaya pelestarian budaya?

Permainan tradisional memiliki nilai edukatif yang tinggi. Dalam permainan seperti congklak, anak-anak belajar berhitung, strategi, dan kesabaran. Permainan seperti petak umpet mengajarkan kerja sama, kecepatan, dan kelincahan.

BACA JUGA:Gaming Tanpa Batas: Pengalaman Bermain di Mana Saja dengan ROG Phone 8

BACA JUGA:Berani Main DEVOUR? Siapkan Jantungmu dengan Teror Tak Terduga di Rumah Pertanian

Lebih dari itu, permainan ini juga mengajarkan nilai-nilai sosial seperti kejujuran, sportivitas, dan kerja tim. Sayangnya, dengan kemajuan teknologi dan urbanisasi, permainan tradisional mulai kehilangan popularitasnya.

Nostalgia sering kali menjadi alasan utama mengapa orang dewasa mengenang permainan tradisional. Kenangan akan masa kecil yang penuh keceriaan dan kebersamaan dengan teman-teman menjadi harta berharga yang sulit dilupakan.

Namun, permainan tradisional lebih dari sekadar kenangan manis; mereka adalah bagian dari identitas budaya kita. Melalui permainan, nilai-nilai budaya dan tradisi dapat diturunkan dari generasi ke generasi.

Pelestarian permainan tradisional menjadi tantangan tersendiri di tengah arus modernisasi. Banyak yang berpendapat bahwa permainan tradisional perlu didokumentasikan dan diperkenalkan kembali ke generasi muda.

BACA JUGA:Memainkan Warna dan Tekstur, Rahasia Food Styling yang Membuat Makanan Tampak Lebih Menggoda

BACA JUGA: Impresi dari Pengalaman Bermain Astro Bot: Ceria, Seru, dan Menjanjikan

Salah satu cara yang efektif adalah melalui pendidikan formal dan informal. Sekolah-sekolah dapat mengintegrasikan permainan tradisional dalam kurikulum pendidikan jasmani atau kegiatan ekstrakurikuler.

Selain itu, komunitas dan keluarga juga memainkan peran penting dalam memperkenalkan dan mempraktikkan permainan tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber