Anti Mainstream: Tanjak Alat Musik Instrumental untuk Musik Eksperimental

Anti Mainstream: Tanjak Alat Musik Instrumental untuk Musik Eksperimental

TANJAK ALAT MUSIK - Fikri saat beraksi memainkan musik eksperimental menggunakan Tanjak sebagai alat musik ciptaannya untuk karya dari “Projek Tanah” yang diusungnya.-Yansyah-paltv.co.id

MUARA ENIM, PALTV.CO.ID - Musik eksperimental sedang mendapatkan ruang di hati penggemar Musik di Sumatera Selatan saat ini.

Fikri, musisi asal Kabupaten Muara Enim yang memainkan musik unik dengan tema eksperimental, telah mengenalkan musik yang dimainkannya ke penggemar musik di beberapa Kabupaten dan Kota di Sumatera Selatan.

Belakangan ini perkembangan musik di tanah air semakin beragam dan memiliki penggemarnya masing-masing. Mulai dari genre musik metal, rock, pop, hingga balada telah memiliki pendengar dan penikmatnya sendiri, termasuk pula musik eksperimental. Alunan musik dengan nada dan suara yang unik ini, telah akrab didengar oleh pecinta musik di Bumi Serasan Sekundang bahkan Sumatera Selatan.

Fikri, musisi satu ini mencoba mengeksplorasi bunyi dan nada dari alat musik yang dibuat sendiri. Fikri mengacu pada dasar getaran drone, lalu mengombinasikannya dengan suara yang keluar dari elektrik.

BACA JUGA:Hama Antraknosa Menyerang, Petani Cabai di Muara Enim Merugi

BACA JUGA:Sumsel Lumbung Pangan Nasional Sulit Tercapai Jika Petani Susah Dapatkan Pupuk

Tanjak alat musik yang diciptakan oleh Fikri dari basic gitar bass dengan tetap menggunakan empat string menggunakan neck asli bass. Sedangkan bodinya dibuat ulang dari kayu jati, ditambah dengan komponen lainnya yang bisa menghasilkan bunyi-bunyian dan nada yang berbeda dari suara aslinya.

Dari alat musik Tanjak yang diciptakannya, Fikri mengeksplorasi bunyian hingga menghasilkan musik eksperimental dengan suara unik. Dari Tanjak yang dimainkan, tercipta musik eksperimental khas yang hanya bisa dimainkan satu kali tanpa ada pengulangan nada yang sama. Meski begitu, musik ini memiliki harmonisasi nada sesuai imajinasi saat dimainkan, dan tetap memiliki tema dalam eksperimental musik yang diusung.

Fikri mengatakan bahwa musiknya ini berawal dari eksperimen dalam bermusik. Akhirnya ia menciptakan musiknya sendiri dalam muatan drone dengan elektrik yang dibuat sesederhana mungkin. "Musik ini memang hasil eksperimen dan menciptakan Tanjak sebagai alat musik yang digunakan," ujarnya.

Memang, pasar untuk musik yang diusung Fikri tidak banyak. Tetapi musik ini memiliki unsur kritik atas isu yang sedang bekembang di tengah masyarakat. Musik sebagai media bersuara sebagai bentuk visualisasi yang menggambarkan bahasa. Memperkenalkan dan menggaet minat pendengar mempunyai kesulitan tersendiri. Tapi, inilah karya yang harus diperdengarkan bagi penikmat musik di nusantara.

BACA JUGA:Angpao Imlek! Dapat Saldo DANA Gratis Langsung Cair Rp250 Ribu, Mau?

BACA JUGA:Ini Dia 3 Aplikasi Penghasil Uang dan Pulsa Gratis, Wajib Kamu Coba!

"Sekarang aku sedang jalan untuk projek yang disebut “tanah untuk tur” di beberapa kota di Sumatera Selatan. Kegiatan ini untuk memperkenalkan musik eksperimental yang kami usung," pungkas Fikri.

Sejauh ini saat menjalani tur dengan Sambat di berbagai komunitas, Fikri dan musik eksperimentalnya mendapatkan sambutan baik dari penikmat musik di beberapa kota. Musik eksperimental dengan tema sosial dan alam sebagai daya tarik tersendiri bagi penikmat musik, ditambah lagi suara musik dan nada yang unik menambah arti tersendiri saat dinikmati.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv.co.id