Sumsel Lumbung Pangan Nasional Sulit Tercapai Jika Petani Susah Dapatkan Pupuk

Sumsel Lumbung Pangan Nasional Sulit Tercapai Jika Petani Susah Dapatkan Pupuk

PETANI PADI - Seorang petani di kawasan Desa Segamit sedang menanam bibit padi di sawah (17/1/2023).-Yansyah-paltv.co.id

MUARA ENIM, PALTV.CO.ID - Selama proses musim tanam padi, kondisi kelangkaan pupuk dialami petani di kawasan tiga Kecamatan Semendo Raya Kabupaten MUARA ENIM.

Meski sulit mendapatkan pupuk, para petani di Desa Segamit tetap melakukan penanaman bibit padi di lahan persawahan mereka. Sulitnya mendapatkan pupuk membuat petani takut hasil panen akan anjlok drastis dan berkualitas buruk.

Program Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menjadikan Sumatera Selatan sebagai Lumbung Pangan Nasional, sepertinya harus ditunjang dengan ketersediaan pupuk untuk mencukupi kebutuhan bagi tanaman petani. Sampai saat ini, petani di kawasan Semendo belum bisa mendapatkan pupuk jenis SP 36 sebagai nutrisi dan perawatan tanaman padi.

Sejak memasuki musim tanam, Nurhawa dan petani lainnya belum jua mendapatkan pasokan pupuk SP 36 yang dibutuhkan. Dari mulai pembibitan, petani sudah mulai mencari pupuk untuk stok agar setelah musim tanam pupuk bisa langsung digunakan.

BACA JUGA:Unjuk Rasa Kades ke DPR RI Tuntut Masa Jabatan dari 6 Ke 9 Tahun

BACA JUGA:7 Efek Begadang bagi Kesehatan Tubuh, Nomor 7 Bikin ‘Manyun’


Petani di Semendo saat ini kesulitan mendapatkan pupuk meski sekarang sudah masuk musim tanam.-Yansyah-paltv.co.id

Pupuk sangat dibutuhkan petani untuk merawat padi agar hasil panen tetap baik dan melimpah. Namun, toko-toko pupuk yang ada di kawasan Semendo masih belum menjual pupuk jenis SP 36, karena memang belum mendapatkan pasokan dari Kota Muara Enim. "Kami sekarang susah mendapatkan pupuk jenis SP 36, sampai sekarang kami masih menunggu," keluh Nurhawa. 

Biasanya hasil panen dari sepetak lahan persawahan bisa menghasilkan padi tiga sampai empat ton satu kali panen. Jika perawatan padi dengan pupuk terlambat, petani takut kualitas padi yang dipanen akan jelek. Belum lagi untuk menghindari tanaman padi dari hama. Kurangnya pemupukan akan mudah bagi hama untuk merusak padi pada saat berkembang. Dengan begitu, hasil panen akan menurun drastis.

"Petani terpaksa harus menanam bibit padi di sawah walau kami belum mendapatkan pupuk. Ya kita berharap Pemerintah bisa memberikan pupuk segera, atau Pemerintah bisa memberikan solusi bagi petani atas ketersediaan pupuk, terutama untuk pupuk bersubsidi. Selain bisa menghasilkan panen berlimpah juga bisa meringankan biaya pertanian di Semendo," pungkas Nurhawa penuh harap.

Pupuk dan obat pembasmi hama merupakan faktor utama yang menunjang kebutuhan petani padi di Semendo. Dua hal itu harus terpenuhi agar tetap produktif dan bisa menghasilkan panen dengan kualitas bagus dan berlimpah. Peran serta Pemerintah untuk membantu petani sangat dibutuhkan. Apalagi Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemerintah Pusat sedang menggalakan program Swasembada Pangan atau Sumsel Lumbung Pangan Nasional. Pemerintah bisa memberikan kebijakan supaya pemasok pupuk dalam hal ini PT Pusri, memberikan ketersediaan pupuk dan mencukupi stok pupuk bagi petani di daerah.

BACA JUGA:Tips Cara Hidup Sehat dan Sederhana yang Bisa Diterapkan, Renungkan Nomor 4

BACA JUGA:Gubernur Sumsel Tinjau Progres Tol Indraprabu ‘Bisa Dipakai Mudik Lebaran’


Nurhawa, petani Desa Segamit Kecamatan Semendo Raya Kabupaten Muara Enim.-Yansyah-paltv.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv.co.id