Demokrasi Tergerus oleh Penyalahgunaan Teknologi AI

Demokrasi Tergerus oleh Penyalahgunaan Teknologi AI

teknologi AI generatif digunakan untuk menyebarkan serangan terhadap lawan politik --Freepik.com

PALTV.CO.ID,- Dalam pemilu di India, misalnya, sebagian besar konten AI di platform milik Meta tidak diberi penanda atau peringatan sebagaimana diwajibkan oleh perusahaan, menurut studi dari Center for Media Engagement.

Dalam kurun dua tahun terakhir, teknologi AI generatif digunakan untuk menyebarkan serangan terhadap lawan politik dan kini, menurut sejumlah pejabat dan pakar, mulai berdampak langsung pada hasil pemilu.

Teknologi Ai gratis membua video banjir dan konten manipulatif yang palsu dan disebar secara anonym atau tanpa identitas, di dunia digital dengan tingkat impunitas yang tinggi.

Teknologi ini memperbesar polarisasi sosial dan politik serta memperkuat sentimen anti-pemerintah, terutama di sayap kanan ekstrem, yang meningkat dalam pemilu terakhir di Jerman, Polandia, dan Portugal.

BACA JUGA:Lomie, Mie yang Kuahnya Nempel di Hati Bukan Cuma di Sendok

BACA JUGA:Main Game Lancar Pakai HP 1 Jutaan? Cek Fakta Mengejutkannya!

Di Rumania, sebuah operasi pengaruh Rusia yang menggunakan AI merusak putaran pertama pemilu presiden tahun lalu, menurut pejabat pemerintah.

Hasil pemilu dibatalkan oleh pengadilan, dan pemilu ulang yang digelar bulan lalu pun kembali dibanjiri konten palsu dan manipulatif.

Itu menjadi pemilu besar pertama di mana AI memainkan peran menentukan. Dan kemungkinan besar bukan yang terakhir.

Seiring teknologi semakin canggih, para pejabat dan pakar memperingatkan bahwa hal ini merusak kepercayaan terhadap integritas pemilu dan mengikis konsensus politik yang penting bagi kelangsungan masyarakat demokratis.

BACA JUGA:Monster Baru Ford! Ranger Raptor 2025 Siap Libas Medan Berat dengan Tenaga Gila!

BACA JUGA:4 HP 1 Jutaan dengan Mode Anak: Murah tapi Aman untuk Si Kecil!

Dalam gelombang pemilu yang luar biasa padat di tahun 2024, AI digunakan dalam lebih dari 80% pemilu, menurut International Panel on the Information Environment, organisasi ilmiah independen yang berbasis di Swiss.

Panel tersebut mendokumentasikan 215 kasus penggunaan AI dalam pemilu tahun itu, berdasarkan pernyataan pemerintah, penelitian, dan laporan berita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: the indian ekspress