Sukhoi SU-30 TNI AU: Simbol Kekuatan dan Modernisasi Pertahanan Udara Indonesia

Sukhoi SU-30 TNI AU: Simbol Kekuatan dan Modernisasi Pertahanan Udara Indonesia

Sukhoi SU-30 TNI AU: Simbol Kekuatan dan Modernisasi Pertahanan Udara Indonesia--ig@airforceindonesia


Sukhoi SU-30 merupakan pesawat tempur multirole generasi keempat-plus --ig@airforceindonesia

TNI AU telah melakukan peningkatan sistem radar, navigasi, komunikasi, dan peralatan perang elektronik (electronic warfare).

Namun, tantangan dalam mengintegrasikan sistem Rusia dengan platform NATO atau Barat masih menjadi perhatian. Beberapa program integrasi dilakukan agar sistem komando dan kontrol Indonesia dapat berjalan dengan mulus dalam operasi gabungan, terutama ketika berkoordinasi dengan kekuatan udara negara sahabat.

BACA JUGA:Mitsubishi Rilis Xpander & Xpander Cross Facelift 2025 dengan Penyegaran Baru

BACA JUGA:Harga Emas Turun, Pembeli di Palembang Cari Momen untuk Investasi

Peran Strategis dalam Pertahanan Indonesia

Dalam strategi pertahanan Indonesia, keberadaan SU-30 tidak hanya berfungsi sebagai penjaga udara nasional, tetapi juga sebagai penyeimbang kekuatan di kawasan Asia Tenggara.

Dalam beberapa tahun terakhir, dinamika geopolitik di Laut Cina Selatan dan kawasan Indo-Pasifik mendorong Indonesia untuk lebih memperkuat kehadiran militernya.

Jet-jet Sukhoi, bersama pesawat tempur F-16 dan radar jarak jauh, membentuk sistem pertahanan berlapis untuk melindungi wilayah udara dari pelanggaran atau ancaman asing.

BACA JUGA:Optimalisasi KPJR Dorong Kinerja Angkutan KAI Divre III Palembang

BACA JUGA:BRI Dukung Gaya Hidup Sehat dan Ekonomi Rakyat Lewat Purwokerto Half Marathon 2025

Dalam beberapa insiden, SU-30 digunakan untuk melakukan scramble (respon cepat) terhadap pesawat asing yang masuk wilayah udara Indonesia tanpa izin.

Tantangan dan Pemeliharaan

Mengoperasikan pesawat buatan Rusia tentu memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangan terbesar adalah ketersediaan suku cadang dan biaya operasional yang relatif tinggi.

Indonesia sempat mengalami kendala dalam pengadaan suku cadang karena sanksi internasional terhadap Rusia atau keterbatasan logistik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber