Sukhoi SU-30 TNI AU: Simbol Kekuatan dan Modernisasi Pertahanan Udara Indonesia

Sukhoi SU-30 TNI AU: Simbol Kekuatan dan Modernisasi Pertahanan Udara Indonesia--ig@airforceindonesia
BACA JUGA:Desa BRILiaN di Lereng Merapi, Sukses Kembangkan Pariwisata dan Agrikultur Lokal
BACA JUGA:Penataan Kabel Utilitas di Kota Palembang Dimulai Pekan Depan
Untuk mengatasi hal ini, Indonesia menjalin kerja sama teknis dengan Rusia dalam hal pelatihan, perawatan (maintenance), dan pembentukan fasilitas overhaul di dalam negeri. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan efisiensi dalam pengoperasian SU-30.
Sukhoi dalam Diplomasi dan Pertahanan Regional
Menariknya, pengadaan SU-30 juga berperan dalam diplomasi pertahanan Indonesia. Indonesia tidak sepenuhnya bergantung pada negara Barat dalam hal pengadaan alutsista, dan mampu membangun hubungan strategis dengan kekuatan besar lain seperti Rusia dan Tiongkok.
Di kawasan ASEAN, hanya beberapa negara yang memiliki jet tempur dengan kemampuan setara. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan udara yang diperhitungkan, yang mampu melindungi kepentingan nasional dan mendukung stabilitas kawasan.
BACA JUGA:Penataan Kabel Utilitas di Kota Palembang Dimulai Pekan Depan
BACA JUGA:Satpol PP Himbau Pedagang Kopi Keliling di Palembang Tidak Mangkal di Bahu Jalan
Masa Depan Sukhoi dan Modernisasi TNI AU
Ke depan, modernisasi TNI AU terus berjalan. Selain pengadaan pesawat tempur baru seperti Dassault Rafale dan kemungkinan program jet tempur KF-21 Boramae kerja sama dengan Korea Selatan, SU-30 tetap akan menjadi elemen penting hingga beberapa dekade ke depan.
Peningkatan sistem tempur, pemeliharaan yang berkelanjutan, dan pelatihan pilot yang intensif menjadi kunci agar Sukhoi tetap efektif dalam menjaga kedaulatan udara nasional.
Indonesia pun terus meningkatkan anggaran pertahanan dan kerja sama internasional demi memastikan kesiapan dan interoperabilitas sistem persenjataan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber