Mengenal Sushi Lebih Dekat: Fakta Menarik di Balik Hidangan Ikonik Jepang

BACA JUGA:Ambulans dari Muba Alami Lakalantas di Jalintim Banyuasin, Sopir Patah Kaki dan 6 Penumpang Luka

Orang Jepang sendiri tidak keberatan menyantap sushi menggunakan tangan, karena dianggap lebih praktis dan tidak merusak tampilan sushi.

Tentu saja, menggunakan sumpit tetap boleh, terutama untuk jenis makizushi atau saat berada di tempat yang sangat formal.

Tidak semua juru masak bisa begitu saja menyajikan sushi. Menjadi seorang itamae (koki sushi) di Jepang membutuhkan pelatihan panjang yang tidak main-main.

Proses pelatihannya bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Para calon itamae harus memahami dengan sangat mendalam tentang kualitas ikan, teknik penyajian, sanitasi, dan bahkan ilmu kimia dasar mengenai fermentasi dan perubahan protein dalam ikan mentah.

BACA JUGA:Cupcake Seharga Jutaan di Kafe, Ternyata Bisa Kamu Bikin Sendiri di Rumah!

BACA JUGA:Harga Emas Turun, Pembeli di Palembang Cari Momen untuk Investasi

Mereka juga perlu mengenali tanda-tanda ikan yang mungkin mengandung parasit, dan cara mengolahnya agar aman untuk dikonsumsi. Tak heran jika banyak restoran sushi terkenal yang sangat selektif dalam memilih koki mereka.

Sushi lebih dari sekadar makanan lezat — ia adalah cerminan dari sejarah panjang, budaya, dan keterampilan tinggi dalam seni kuliner Jepang.

Dari asal-usulnya yang ternyata berasal dari Asia Tenggara, hingga transformasinya menjadi makanan premium, sushi telah melalui perjalanan panjang yang penuh cerita menarik.

Kini, sushi tidak hanya bisa ditemukan di Jepang, tetapi telah menjadi bagian dari budaya makan global. Namun, mengetahui kisah di baliknya membuat kita bisa lebih menghargai setiap potongan kecil makanan yang tampak sederhana ini.

Sumber: berbagai sumber