Geger, Perusahaan Bimbel Online Raksasa Ini Harus Gulung Tikar Gegara ChatGPT
Geger, Perusahaan Bimbel Online Raksasa Ini Harus Gulung Tikar Gegara ChatGPT--pexels.com
Chegg sebenarnya nggak tinggal diam menghadapi gempuran ChatGPT. Mereka mencoba memasukkan teknologi AI ke dalam platformnya dan bahkan berkolaborasi dengan OpenAI (pengembang ChatGPT) untuk meluncurkan layanan Cheggmate.
Cheggmate dirancang untuk memberikan jawaban sekaligus membuat soal menggunakan data dari Chegg yang digabungkan dengan kemampuan GPT-4.
Sayangnya, upaya ini kurang membuahkan hasil. ChatGPT sudah lebih dulu mencuri hati pelajar dengan kemampuannya yang terus berkembang.
BACA JUGA:Tim SAR Gabungan Temukan Korban Perahu Bocor Sejauh 15 KM
BACA JUGA:Diduga Ingin Membobol Rumah pelaku Nyaris Tewas Diamuk Masa
Apalagi, ChatGPT versi GPT-4 mampu memberikan jawaban lebih baik dibandingkan para pakar Chegg. Akhirnya, Cheggmate dihentikan oleh CEO baru mereka, Nathan Schultz.
Pelajaran Mahal dari Kesalahan Strategi
Chegg sebenarnya sudah memiliki kesempatan untuk beradaptasi lebih awal. Pada 2022, beberapa karyawannya mengusulkan penggunaan AI untuk menjawab soal secara otomatis.
Namun, ide itu ditolak oleh para eksekutif karena dianggap tidak relevan. Bahkan, saat ChatGPT pertama kali dirilis, Chegg sempat meremehkannya.
BACA JUGA:Karena Tak Mau Makan, Ayah Tiri Tega Aniaya Anaknya hingga Meninggal
BACA JUGA:Meriah dan Penuh Hikmah! PALTV Gelar Tausiyah Agama di Mushola Al Abror
Mereka berpikir bahwa chatbot ini nggak akan jadi ancaman karena sering memberikan jawaban yang nggak akurat.
Sayangnya, anggapan itu salah besar. Dalam waktu beberapa bulan, siswa mulai berbondong-bondong menggunakan ChatGPT, meninggalkan Chegg yang kalah saing.
Kolaborasi Chegg dengan OpenAI pun terlambat untuk menyelamatkan bisnis mereka.
Apa yang Bisa Dipelajari?. Kisah Chegg mengajarkan pentingnya beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber