Strategi Investasi Baterai di Indonesia Optimalkan Potensi Nikel dan Litium
Strategi Investasi Baterai di Indonesia Optimalkan Potensi Nikel dan Litium--ilustrasi pribadi
PALTV.CO.ID - Investasi baterai kendaraan listrik di Indonesia semakin diperkuat dengan dukungan pemerintah.
Langkah ini tidak hanya menegaskan komitmen Indonesia terhadap pengembangan teknologi energi terbarukan, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam industri baterai listrik global.
Banyak pihak mempertanyakan apakah fokus pemerintah terhadap pengembangan baterai berbasis nikel sudah tepat, mengingat berkembangnya baterai berbasis litium di pasar dunia.
Namun, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menegaskan bahwa investasi baterai listrik di Indonesia tidak salah arah.
BACA JUGA:Jika Alami Kedaruratan, Warga OKI Bisa Hubungi OKI Siaga di Nomor 112
BACA JUGA:Pekerja Diancam Pisau, Pemilik Kantin Laporkan Pelaku ke Polrestabes Palembang
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, menjelaskan bahwa strategi pengembangan baterai berbasis nikel dan litium di Indonesia sejalan dengan tren global.
Kedua jenis baterai, baik yang berbasis nikel maupun litium, memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya bergantung pada satu jenis teknologi, tetapi merangkul berbagai alternatif yang bisa memberikan kontribusi signifikan dalam industri kendaraan listrik.
Dalam wawancara terbarunya, Septian menyebutkan bahwa Indonesia tidak terjebak dalam dikotomi antara baterai nikel atau baterai litium.
BACA JUGA:Hukum Membunuh Hewan Yang Mengganggu Atau Membahayakan Dalam Islam
BACA JUGA:61 SMP Negeri di Palembang Alami Kerusakan, Ini Kata Dinas Pendidikan Kota Palembang
Keduanya sama-sama penting dan memiliki potensi pengembangan yang besar.
Baterai berbasis Nickel Manganese Cobalt (NMC) dan baterai berbasis Lithium Ferro Phosphate (LFP) adalah dua jenis baterai yang paling banyak digunakan di pasar global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber