Toyota Yaris: Dari Ikon Anak Muda hingga Mobil yang Kehilangan Identitas

PALTV.CO.ID - Pada awal 2010-an, mobil hatchback menjadi primadona di kalangan anak muda Indonesia, terutama mahasiswa dan pekerja muda di kota besar seperti Jakarta.

Mobil dengan bodi kompak, desain sporty, dan kemudahan bermanuver di jalanan sempit membuat hatchback menjadi pilihan ideal untuk mobilitas perkotaan.

Di antara deretan model yang populer, ada tiga nama besar yang mendominasi pasar: Honda Jazz, Toyota Yaris, dan Suzuki Swift.

Honda Jazz hadir dengan desain modern dan performa yang menyenangkan, sementara Suzuki Swift dikenal karena gayanya yang unik meski jarang berubah.

Namun di antara mereka, Toyota Yaris—khususnya generasi “Bakpao” (2006-2013)—menjadi simbol gaya hidup urban dan sukses besar di pasaran.

BACA JUGA:Sepi Pengunjung, Taman Wisata Punti Kayu Butuh Sentuhan Baru

BACA JUGA:Xiaomi 17 Pro Hadir dengan Rekaman Video 8K: Inovasi Nyata atau Sekadar Angka?

Desainnya yang ikonik dan karakteristik yang mudah dikenali membuat Yaris Bakpao menjadi idaman banyak orang.

Namun, masa kejayaan itu perlahan meredup ketika Toyota memperkenalkan penerusnya: Yaris Lele dan kemudian Yaris Joker.

Kedua generasi ini justru membuat citra Yaris semakin kabur. Desain yang semula unik dan muda berubah menjadi kaku dan cenderung “bapak-bapak”.

Yaris Lele, misalnya, dinilai terlalu konservatif. Sedangkan Yaris Joker, meski tampil lebih agresif dengan sentuhan sporty dan bahkan sempat digunakan oleh tim Toyota Gazoo Racing di ajang WRC, tetap dianggap kehilangan ruh khas Yaris.

Perubahan arah desain ini ternyata bertepatan dengan pergeseran tren pasar otomotif Indonesia.

Namun, masa kejayaan itu perlahan meredup ketika Toyota memperkenalkan penerusnya--Tangkapan layar youtube.com/@fuseboxID

Sekitar tahun 2015, konsumen mulai beralih ke mobil dengan ground clearance tinggi seperti Honda HR-V yang kala itu menjadi game changer di segmen SUV kompak.

Sumber: berbagai sumber