Dampak Tarif Baru, Persaingan Mobil Listrik Eropa-China Makin Memanas

Dampak Tarif Baru, Persaingan Mobil Listrik Eropa-China Makin Memanas

Dampak Tarif Baru, Persaingan Mobil Listrik Eropa-China Makin Memanas--ilustrasi pribadi

Inilah yang dinilai sebagai ancaman bagi industri mobil di Eropa, yang sudah lama menjadi pemain utama di sektor otomotif global.

Tarif ini akan dikenakan pada tiga merek besar asal China, yakni SAIC, BYD, dan Geely.

Ketiga perusahaan ini dianggap telah memperoleh keuntungan besar dari dukungan negara dan subsidi, yang membuat harga mobil listrik mereka sangat kompetitif di pasar Eropa.

BACA JUGA:Mengapa Suku Cadang Mobil JDM di Indonesia Terbatas, Sedangkan di Malaysia Melimpah

BACA JUGA:Bansos Cadangan Beras Pemerintah Mulai Disalurkan di Tiap Kelurahan di Kota Palembang

Dengan pasar Eropa menjadi salah satu tujuan ekspor utama bagi mobil listrik China, tarif yang lebih tinggi diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Eropa pada produk impor dari China.

Meski tarif ini bertujuan melindungi industri mobil Eropa, dampaknya terhadap sektor lain tak bisa diabaikan. Beberapa pihak, terutama dari kalangan produsen mobil Eropa, menyuarakan kekhawatiran mereka.

BMW dan Volkswagen, dua raksasa otomotif asal Jerman, secara terbuka mengecam keputusan tersebut.


Keputusan untuk menaikkan tarif impor mobil listrik dari China--ilustrasi pribadi

BMW menganggap keputusan ini sebagai sinyal yang sangat buruk bagi keberlanjutan industri otomotif Eropa, sementara Volkswagen menyebut langkah ini sebagai pendekatan yang keliru.

BACA JUGA:Rasakan Sensasi Mengemudi Baru, Kamera 360 Bikin Nyetir Makin Asyik!

BACA JUGA:Yospen Hendra Pimpin Gebu Minang Sumsel 2024-2029

Ketergantungan yang tinggi pada pasar China menjadi salah satu alasan utama mengapa produsen mobil Jerman menolak kebijakan tarif ini.

Bagi mereka, meningkatkan ketegangan perdagangan dengan China dapat berisiko mengganggu rantai pasokan dan memperburuk hubungan dagang, yang pada akhirnya dapat merugikan ekspor mobil Jerman ke China.

Industri otomotif Jerman telah lama bergantung pada penjualan kendaraan di pasar China, dan jika ketegangan ini terus meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber