Keamanan Baterai Mobil Listrik: Antara Inovasi dan Tantangan

Keamanan baterai mobil listrik terus berkembang lewat inovasi--Foto: youtube@Joyo The Explorer
PALTV.CO.ID- Mobil listrik (electric vehicle/EV) semakin populer di seluruh dunia karena dianggap sebagai solusi ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon.
Di balik efisiensi dan keberlanjutan yang ditawarkan, ada satu komponen penting yang menjadi pusat perhatian: baterai.
Baterai lithium-ion, yang umum digunakan pada mobil listrik, memiliki banyak keunggulan, tetapi juga menyimpan potensi risiko jika tidak dirancang, dirakit, atau ditangani dengan benar.
Oleh karena itu, keamanan baterai mobil listrik menjadi isu krusial dalam pengembangan teknologi otomotif modern.
Jenis Baterai dan Potensi Risikonya
Sebagian besar mobil listrik menggunakan baterai lithium-ion karena kapasitas energinya yang tinggi dan efisiensi pengisian yang baik.
Namun, baterai jenis ini bersifat sangat reaktif, terutama jika terjadi kerusakan fisik, overcharging, atau suhu ekstrem. Risiko utama yang sering dikaitkan dengan baterai lithium-ion adalah:
BACA JUGA:Akselerasi Mobil Listrik Kini Saingi Mobil Sport: Era Baru Performa Tanpa Emisi
BACA JUGA:Jangan Asal Cas! Ini 7 Tips Isi Daya Mobil Listrik di Rumah dengan Aman
• Thermal runaway: Suatu kondisi di mana suhu baterai meningkat secara cepat dan tak terkendali, dapat menyebabkan kebakaran atau bahkan ledakan.
• Korsleting internal: Bisa terjadi akibat cacat produksi atau kerusakan akibat kecelakaan.
• Overcharging dan over-discharging: Dapat merusak sel baterai dan meningkatkan risiko kerusakan permanen.
Meski risiko tersebut nyata, industri otomotif telah mengembangkan berbagai sistem untuk mengurangi kemungkinan terjadinya insiden.
Sistem Keamanan Baterai EV
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber