Muak Dengan Hidup Sukses, Anak Muda di Cina Pilih ‘Rebahan’ Akibat Persaingan Ketat Sejak Lahir

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Para pemuda di Cina mulai menggandrungi tren "lying flat". Mereka rela resign dan keluar dari pekerjaan bergaji tinggi dan jam kerja ketat, demi menikmati hidup yang lebih santai.

Lying flat ini muncul sebagai respons terhadap kehidupan yang serba cepat, kompetitif, dan terus-menerus menuntut.

Banyak orang merasa tertekan dengan tekanan sosial untuk sukses, memiliki harta yang melimpah, dan selalu tampak sempurna di mata orang lain.

Lying flat menjadi cara bagi mereka untuk menolak norma-norma tersebut dan menemukan kedamaian dalam hidup yang sederhana.

BACA JUGA:Hutannya Paling Luas Eh Tapi 3 Wilayah Prabumulih Ini Rawan Karhutla

BACA JUGA:Sepeda Motor Kesayangan Dilarikan Kawan, Remaja Kalidoni Ajak Ibu Lapor Polisi

Dengan berbaring datar, mereka menciptakan ruang untuk melepaskan stres, menghilangkan beban ekspektasi, dan fokus pada kesejahteraan pribadi.

Lying flat mengajarkan nilai kesederhanaan. Dalam kehidupan yang serba konsumtif, di mana materi dan pencapaian sering kali dianggap sebagai ukuran kesuksesan, lying flat mengajak orang-orang untuk memprioritaskan kebahagiaan internal dan keseimbangan hidup.

Dengan berbaring datar, seseorang membebaskan diri dari keinginan akan barang-barang mewah dan pencapaian yang konstan, dan mengarahkan perhatian pada hal-hal yang lebih berarti, seperti hubungan pribadi, waktu untuk diri sendiri, dan menikmati momen kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Fenomena lying flat juga menggambarkan penolakan terhadap budaya kerja yang berlebihan. Banyak orang merasa terjebak dalam siklus kerja yang tak ada habisnya, di mana waktu luang dan istirahat menjadi hal yang langka.

BACA JUGA:Mambanggakan! Indonesia Dipastikan Juara Umum ASEAN Para Games Kamboja 2023

BACA JUGA:Wakapolres Bersama Propam Cek SIM Personil Satlantas Polres Ogan Ilir

Dengan lying flat, seseorang memberikan pernyataan bahwa mereka tidak akan membiarkan diri mereka terjebak dalam rutinitas kerja yang melelahkan.

Mereka menekankan pentingnya keseimbangan antara hidup dan kerja, dan menolak untuk menjadi budak dari kegiatan yang hanya memberikan kelelahan fisik dan kekosongan emosional.

Sumber: berbagai sumber