Kebakaran Lahan terparah! Pemerintah Amerika Ingatkan Polusi Ancam Jutaan Penduduk
Pemerintah Amerika Serikat, mengingatkan ancaman polusi udara, akibat kebakaran lahan yang hebat di Kanada.--instagram.com/@joebiden
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Langit New York City kini tak lagi biru, tak lagi sejuk, apalagi sehat untuk dihirup oksigennya. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mencuitkan pesan dalam akun Twitter pribadinya, "Sangat penting bagi orang Amerika yang mengalami polusi udara berbahaya, terutama mereka yang memiliki kondisi kesehatan, mendengarkan otoritas setempat untuk melindungi diri mereka sendiri dan keluarga mereka."
Belakangan ini ibukota negara Amerika Serikat diselimuti asap pekat, imbas kebakaran hutan di Kanada. Diketahui kebakaran besar ini terjadi meliputi hampir seluruh provinsi di sepanjang wilayah timur Kanada.
Tak hanya New York, asap ini juga berdampak hingga wilayah Timur Laut dan Atlantik Tengah. Quebec menjadi kota dengan kebakaran hutan paling parah di Kanada, karena beberapa kebakarannya yang dipicu oleh petir.
BACA JUGA:11 Makanan ini Aman Dikonsumsi dan Dapat Membantu Menurunkan Kadar Kolesterol
Kualitas udara yang sangat buruk berdampak bagi hampir sembilan juta jiwa penduduk negara, dan meluluhlantakkan setengah juta lahan di Quebec.
Dilansir dari Reuters (6/06/2023), Departemen Lingkungan Hidup Negara bagian New York mengatakan kalau asap yang berasal dari kebakaran hutan lokal dan juga kebakaran hutan di Quebec menyebabkan penurunan drastis dalam kualitas udara.
Dijelaskan pula kalau udaranya sudah memasuki level terburuk, yakni mencapai tingkat 10+. Hal ini sekaligus memberi peringatan akan risiko buruk bagi kesehatan masyarakat. Maklumat ini juga tertuju untuk Quebec dan Bronx.
Pemerintah Kanada memperluas instruksi dalam upaya evakuasi dan meminta bantuan negara lain untuk menanggulangi 400 lebih titik api yang tersebar di negaranya.
BACA JUGA:Dir Polairud Polda Sumsel Sumbang Baju Beladiri Karate kepada Pelajar SD Agar Semangat Latihan
BACA JUGA:Tersangka Lina Mukherjee Membenarkan Jalani Tes Kejiwaan, Eh Kuasa Hukum Malah Membantah!
Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, mengapresiasi negara Amerika Serikat, Meksiko, Afrika Selatan, dan Prancis yang mengirimkan tim pemadam kebakaran untuk bergotong royong menanggulangi keadaan ini.
Diperkirakan luas lahan yang terbakar lebih dari 3,3 juta hektar, dan lebih dari seratus dua puluh ribu orang harus mengungsi dari meninggalkan rumahnya.
Asap pekat ini tentunya menjadi penyebab utama tertundanya berbagai aktivitas seperti penerbangan dalam Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA), kegiatan belajar mengajar di sekolah, berbagai kegiatan acara luar ruangan, dan lain sebagainya. Nampak masyarakat mengenakan masker saat keluar dari kediamannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber