Longlegs: Teror Tak Berujung yang Mengusik

Longlegs: Teror Tak Berujung yang Mengusik

Longlegs: Teror Tak Berujung yang Mengusik--Foto : Ig@gscinemas

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Film horor-thriller "Longlegs" menghidupkan kembali kengerian dari serangkaian pembunuhan berantai yang telah berlangsung selama 30 tahun.

Dengan Nicolas Cage sebagai antagonis utama, Longlegs, film ini menggabungkan elemen supernatural dan psikologis yang membuat penonton terus-menerus merasa tegang. Disutradarai dan ditulis oleh Osgood Perkins, film ini menampilkan Maika Monroe sebagai Lee Harper, agen FBI dengan kemampuan cenayang yang direkrut untuk menyelidiki kasus tersebut.

Cerita dimulai dengan pengenalan kembali pada serangkaian pembunuhan berantai yang belum terpecahkan selama tiga dekade. Setiap korban pembunuhan hanya meninggalkan satu petunjuk: sebuah kartu yang memuat simbol dan nama Longlegs. Harper, seorang agen FBI yang baru bergabung, ditugaskan untuk menangani kasus ini.

Pimpinannya meyakini bahwa kemampuan cenayang Harper dapat membantu mengungkap identitas sang pembunuh. Namun, penyelidikan ini bukan hanya membawanya lebih dekat dengan Longlegs, tetapi juga menggali kembali masa lalu kelam yang telah lama ia lupakan, terutama terkait dengan ibunya.

BACA JUGA:Jackie Chan: Bintang Film Dunia yang Tidak Begitu Populer di Negaranya Sendiri


Salah satu aspek yang membuat film ini semakin menarik adalah cara Perkins menggunakan dua tipe gambar--Foto : Ig@gscinemas

Perkins, yang terkenal dengan pendekatannya yang unik dalam bercerita, menciptakan suasana horor yang mencekam melalui berbagai media di dalam film. Teror yang dihadirkan terasa absurd dan mendalam, dengan penonton dibiarkan terjebak dalam ketakutan mereka terhadap sosok Longlegs.

Aksi Harper dalam tiga babak utama film ini menambah intensitas ketegangan, dengan setiap langkah dan keputusan yang ia ambil membawa penonton semakin dalam ke dalam misteri yang melingkupi kasus ini.

Penampilan Maika Monroe sebagai Harper patut mendapat sorotan khusus. Monroe, yang dikenal sebagai scream queen berkat perannya dalam film-film horor seperti "It Follows" dan "The Guest," kembali menunjukkan kemampuan aktingnya yang luar biasa.

Ia berhasil membawa ketegangan sepanjang film tanpa mengandalkan jumpscare yang berlebihan. Harper adalah karakter yang kaku dan hampir tidak berekspresi, membuat interaksinya dengan karakter lain, termasuk anak perempuan pimpinannya, terasa canggung dan menambah lapisan ketegangan.

BACA JUGA:Film Hong Kong Terbaik Tahun Ini? Temukan Jawabannya di Twilight of the Warriors Walled In

Nicolas Cage, di sisi lain, memberikan penampilan yang menakutkan sebagai Longlegs. Dengan makeup tebal dan penampilannya yang mencolok, Cage berhasil menciptakan karakter yang cukup menakutkan hanya dengan gerak-geriknya. Ia tidak perlu berusaha keras untuk menakuti penonton; kehadirannya saja sudah cukup untuk menciptakan rasa gelisah.

Perkins juga berhasil menyusupkan elemen-elemen gaib dan psychodrama ke dalam cerita, membuat penonton berkali-kali meragukan apakah kasus ini benar-benar hanya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang psikopat.

Pada awalnya, penonton mungkin yakin bahwa pembunuhan ini hanya dilakukan terhadap anak-anak yang berulang tahun pada tanggal 14 serta keluarganya. Namun, seiring berjalannya film, misteri demi misteri mulai terungkap, dan Harper dipaksa untuk menghadapi Longlegs di ruang bawah tanah, momen yang mengungkap lebih banyak simpul dalam benang kusut cerita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber