Longlegs: Teror Tak Berujung yang Mengusik
Longlegs: Teror Tak Berujung yang Mengusik--Foto : Ig@gscinemas
Salah satu aspek yang membuat film ini semakin menarik adalah cara Perkins menggunakan dua tipe gambar, yaitu format kotak dan lebar, untuk memberikan perspektif penceritaan yang berbeda. Teknik ini bukan hanya estetis tetapi juga berfungsi untuk memperdalam narasi dan membedakan antara realitas dan elemen supernatural dalam film.
BACA JUGA:5 Daftar Film Animasi Pixar Yang Tembus 1 Miliar Dollar, Inside Out 2 Jadi Animasi Terlaris Pixar
Tidak kalah penting, desain suara dalam film ini, yang dikerjakan oleh Eugenio Battaglia, berperan besar dalam menciptakan atmosfer teror yang mencekam. Suara desiran, langkah kaki, dan ambient yang digunakan membuat penonton terus-menerus merasa bahwa jumpscare bisa muncul kapan saja.
Desain suara ini hampir menjadi karakter tersendiri dalam film, menambah kedalaman dan intensitas ketegangan yang dirasakan penonton.
"Longlegs" bukan hanya sekadar film horor tentang pembunuhan berantai. Ini adalah kisah tentang bagaimana kita diteror oleh pikiran kita sendiri saat mencoba menganalisis apa yang ada di dalam setiap frame dan adegan selanjutnya.
Dengan plot yang kompleks dan karakter yang mendalam, "Longlegs" berhasil menyajikan pengalaman menonton yang menegangkan dan memikat, meninggalkan penonton dengan rasa takut yang mengendap bahkan setelah film berakhir.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber