Jackie Chan: Bintang Film Dunia yang Tidak Begitu Populer di Negaranya Sendiri

Jackie Chan: Bintang Film Dunia yang Tidak Begitu Populer di Negaranya Sendiri

yang Tidak Begitu Populer di Negaranya Sendiri--Foto : ig JACKIECHAN

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Jackie Chan, pada usia 70 tahun, tetap menjadi ikon film aksi Hong Kong dan tokoh yang dikenal secara global. Namun, di tanah kelahirannya sendiri, pandangan masyarakat terhadapnya jauh lebih kompleks.

Meski memiliki karier cemerlang yang mencakup berbagai penghargaan dan film blockbuster, popularitasnya di dalam negeri tidak sebanding dengan ketenarannya di luar negeri, terutama di kalangan gerakan pro-demokrasi di Hong Kong.

Jackie Chan memulai kariernya di dunia perfilman sejak usia muda, dan namanya mulai dikenal luas saat ia berhasil menembus pasar Hollywood pada tahun 1990-an. Film-film seperti "Police Story" dan "Rumble in the Bronx" bukan hanya mengukuhkan namanya sebagai bintang aksi, tetapi juga memperkenalkan industri film aksi Hong Kong ke panggung dunia.

Koreografi kung fu yang khas dari Jackie Chan bahkan memberikan inspirasi pada film-film besar Hollywood seperti trilogi "The Matrix." Selain itu, dia juga membuka jalan bagi aktor-aktor aksi lain seperti Jet Li dan Donnie Yen untuk dikenal di kancah internasional.

BACA JUGA:Film Hong Kong Terbaik Tahun Ini? Temukan Jawabannya di Twilight of the Warriors Walled In


Koreografi kung fu yang khas dari Jackie Chan bahkan memberikan inspirasi pada film-film besar Hollywood --Foto : ig JACKIECHAN

Meski dikenal dengan aksi laganya yang spektakuler, Jackie Chan juga telah menunjukkan kemampuan akting yang lebih luas. Dalam film "The Karate Kid" (2010), Jackie memainkan peran yang lebih dramatis, jauh berbeda dari peran-peran aksinya sebelumnya.

Film tersebut tidak hanya menunjukkan kemampuan aktingnya yang mendalam tetapi juga berhasil di pasaran, memperkuat posisinya sebagai aktor serba bisa.

Namun, di balik prestasi gemilangnya di dunia hiburan, pandangan politik Jackie Chan kerap menuai kontroversi, terutama di kalangan masyarakat Tiongkok dan Hong Kong. Pada tahun 2021, Jackie Chan secara terbuka menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan Partai Komunis Tiongkok, dan memuji partai tersebut dalam beberapa kesempatan.

"Di luar negeri, mereka sering mengatakan  sangat bangga jadi orang Tiongkok. Jackie sangat beruntung menjadi orang Tiongkok, tetapi ia juga iri pada semua anggota Partai.Dia hanya berpikir Partai Komunis Tiongkok benar-benar hebat. Apa yang dikatakan Partai, semua yang dijanjikannya, tidak perlu waktu 100 tahun untuk mencapainya, mereka akan dapat mencapainya hanya dalam beberapa dekade. jackie ingin menjadi anggota Partai!" 

BACA JUGA:Brad Pitt Kembali ke Lintasan! Aktor Ternama Akan Bintangi Film F1 Bersama Legenda Balap Lewis Hamilton

Pernyataan ini tentu saja menuai banyak kritik, terutama dari para aktivis pro-demokrasi di Hong Kong. Jackie Chan kerap kali mengkritik gerakan protes pro-demokrasi di Hong Kong dan mendukung tindakan keras pemerintah, yang membuatnya tidak populer di kalangan masyarakat yang mendukung demokrasi.

Pada tahun 2009, dalam sebuah konferensi, ia mengatakan, "Saya tidak yakin apakah memiliki kebebasan itu baik. Saya secara bertahap mulai merasa bahwa kami, orang Tiongkok, perlu dikontrol. Jika kami tidak dikendalikan, kami hanya akan melakukan apa yang kami inginkan."

Pandangan politiknya ini menimbulkan banyak tuduhan dan kontroversi. Banyak yang menilai bahwa Jackie Chan telah menyalahgunakan ketenaran dan pengaruhnya untuk mendukung pemerintah otoriter dan menentang gerakan pro-demokrasi. Pada tahun 2019, dia bahkan dituduh membela kekerasan dan kebrutalan polisi selama protes pro-demokrasi di Hong Kong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber