Eksklusivitas Kualitas: Gesits Motor Listrik dan Komitmen Terhadap Pasar Indonesia
Eksklusivitas Kualitas: Gesits Motor Listrik dan Komitmen Terhadap Pasar Indonesia--pixabay.com
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- PT Gesits Motor Nusantara, sebagai produsen motor listrik merek Gesits, menekankan pentingnya kualitas dibandingkan dengan harga murah untuk menarik minat konsumen.
Menurut Doddy Setiawan, Direktur Pemasaran PT Gesits Motor Nusantara, memperkenalkan motor listrik murah dengan kualitas rendah dapat berdampak negatif pada persepsi masyarakat terhadap teknologi secara keseluruhan.
Menurutnya, motor listrik yang performanya kurang baik akan dibandingkan dengan jenis konvensional, yang dapat menghambat transisi teknologi baru ini. "Sebagai perusahaan, kita harus menjaga citra EV untuk membangun kepercayaan masyarakat," ungkapnya kepada Bisnis pada Senin (8/7/2024).
Gesits saat ini memiliki dua model motor listrik yang ditawarkan dengan skema subsidi Rp7 juta: G1 A dengan harga Rp21,97 juta dan Gesits Raya G seharga Rp20,9 juta.
BACA JUGA: Sempat Menghilang Bujangan Ditemukan Mengambang di Sungai Lematang
Motor-motor listrik ini menggunakan teknologi mid drive, di mana motor berada di bagian tengah unit. Teknologi ini membutuhkan komponen tambahan untuk mentransfer daya motor listrik.
Untuk membuat produk mereka lebih terjangkau bagi masyarakat umum, Doddy menyebutkan bahwa Gesits perlu mengembangkan motor dengan teknologi hub drive, di mana motor berada di roda belakang motor listrik.
Kebijakan ini menjelaskan mengapa Gesits enggan mengikuti tren motor listrik murah. Doddy menekankan bahwa kualitas adalah aspek fundamental dari nilai bisnis jangka panjang.
Menurutnya, produk jangka panjang juga harus mencakup citra merek dan layanan purna jual yang ditawarkan kepada konsumen. "Komitem kami adalah menyediakan produk yang terjangkau namun tetap memenuhi ekspektasi dan standar industri," jelasnya. Sebelumnya, Doddy mencatat bahwa minat konsumen terhadap motor listrik masih rendah karena harganya yang belum kompetitif dibandingkan dengan kendaraan konvensional berbasis mesin pembakaran dalam (ICE).
BACA JUGA:Siap Berlayar? Mode Ocean Odyssey PUBG MOBILE Hadirkan Pertempuran Laut Melawan Kraken
Selain itu, kekhawatiran masyarakat masih ada terkait ketersediaan infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya atau charging station, serta layanan purna jual seperti bengkel dan ketersediaan suku cadang untuk motor listrik.
Faktor-faktor tersebut menjadi pertimbangan penting bagi konsumen sebelum memutuskan untuk beralih ke motor listrik. Salah satu kekhawatiran utama adalah ketersediaan infrastruktur yang memadai untuk mendukung penggunaan motor listrik sehari-hari.
Stasiun pengisian daya atau charging station menjadi krusial karena menentukan kemudahan dalam pengisian daya baterai motor listrik. Masalah ini diperparah oleh keterbatasan jumlah stasiun pengisian yang ada saat ini, yang belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pengguna motor listrik di berbagai wilayah.
Doddy Setiawan, dalam wawancaranya dengan Bisnis, mengakui bahwa kendala ini masih menjadi tantangan besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber