Rahasia di Balik Batuk dan Gorengan, Mengungkap Misteri Hubungan yang Tak Terduga
Rahasia di Balik Batuk dan Gorengan, Mengungkap Misteri Hubungan yang Tak Terduga-rezmita anggriani-freepik
Batuk setelah makan gorengan juga dapat dipicu oleh minyak yang digunakan untuk menggoreng. Menggoreng makanan dengan minyak yang sudah digunakan berulang kali (minyak jelantah) dapat memicu pembentukan senyawa akrolein.
Akrolein adalah senyawa aldehida tidak jenuh yang terbentuk ketika suhu minyak goreng melebihi titik panasnya. Senyawa ini dapat menyebabkan tenggorokan gatal.
Selain itu, gorengan biasanya memiliki tekstur kering dan kasar yang dapat mengiritasi dinding tenggorokan, memperburuk gejala batuk kering. Oleh karena itu, gorengan adalah salah satu jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat batuk.
Tips Mengonsumsi Gorengan
Untuk meminimalkan risiko tenggorokan gatal dan batuk, ada beberapa tips yang bisa diterapkan saat mengonsumsi gorengan, seperti tidak menggunakan minyak goreng berulang kali.
BACA JUGA:5 Cara Mengidentifikasi Mobil Bekas Tabrakan
Berikut adalah tips selengkapnya:
• Batasi porsi dan frekuensi konsumsi gorengan.
• Goreng makanan sendiri di rumah agar Anda dapat memilih dan memastikan kebersihan minyak yang digunakan.
• Gunakan minyak berkualitas baik dan lebih sehat, seperti minyak zaitun, minyak canola, dan minyak wijen. Minyak ini dinilai tidak menyebabkan penumpukan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, hingga stroke.
• Hindari menggunakan minyak berulang kali untuk menggoreng makanan. Itulah penjelasan lengkap mengenai penyebab batuk setelah makan gorengan.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber