Baterai Super Cepat dari China, Isi Daya 10 Menit untuk Jarak Ratusan Kilometer

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Kabar menggembirakan datang dari dunia otomotif, khususnya bagi pecinta mobil listrik.

China baru saja mengumumkan perkembangan terbaru dalam teknologi baterai yang memungkinkan pengisian daya hanya dalam 10 menit untuk menempuh jarak hingga ratusan kilometer. Terobosan ini dipuji oleh Badan Energi Internasional (IEA) dan diprediksi akan mengubah 

Baterai terbaru ini dikembangkan oleh CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited), sebuah perusahaan teknologi baterai terkemuka di China.

Menurut laporan dari The Telegraph, baterai revolusioner ini memungkinkan mobil listrik untuk menempuh jarak hingga 600 mil atau sekitar 965 kilometer dalam sekali pengisian daya.

BACA JUGA:Gelar Peluncuran Pilkada, KPU PALI Ajak Semua Masyarakat Sukseskan Pilkada 2024

Ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan dengan baterai sebelumnya yang hanya mampu menjangkau sekitar 400 kilometer per pengisian.

Kecepatan pengisian daya yang hanya memerlukan waktu 10 menit ini memberikan kemudahan luar biasa bagi pengguna mobil listrik.

Bayangkan, dengan hanya berhenti sejenak, mobil Anda sudah siap melaju lagi untuk perjalanan jarak jauh tanpa harus sering-sering mencari stasiun pengisian daya.

Pengisian daya yang lebih cepat dan jarang tentu saja akan menghemat waktu dan biaya secara signifikan.

BACA JUGA:Menunggu Hasil Keputusan Partai Politik, 11 Bacawabup Banyuasin Siap Mendampingi Askolani

Baterai inovatif ini menggunakan teknologi LFP (Litium Besi Fosfat), yang dikenal lebih aman dan stabil dibandingkan jenis baterai lainnya.

Keamanan dan stabilitas ini sangat penting, terutama untuk penggunaan dalam kendaraan listrik yang membutuhkan performa andal dan konsisten.

Selain itu, teknologi LFP juga memiliki siklus hidup yang lebih panjang, yang berarti baterai ini bisa digunakan lebih lama sebelum perlu diganti.

Dengan jarak tempuh yang mencapai 600 mil sekali pengisian, kekhawatiran tentang jangkauan perjalanan yang sering menjadi hambatan utama dalam adopsi mobil listrik dapat teratasi.

Sumber: berbagai sumber