Mengulas Project Nimbus Untuk Israel Didemo Pekerja Google dan Amazon Dengan Kontrak USD 1.2 Miliar
Mengulas Project Nimbus Untuk Israel Didemo Pekerja Google dan Amazon Dengan Kontrak USD 1.2 Miliar-- idf/ig
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Para pekerja Google dan Amazon menggelar demonstrasi di kantor-kantor perusahaan mereka di New York, California, dan Seattle.
Protes ini sebagai bentuk tidak setuju terhadap kontrak senilai USD 1.2 miliar antara Google dan Amazon bersama pemerintah Israel yang diketahui sebagai Project Nimbus.
Protes ini dipimpin oleh No Tech For Apartheid, sebuah kelompok yang telah mengorganisir karyawan Google sejak 2021 untuk melawan Project Nimbus.
Mereka menolak hubungan perusahaan mereka dengan Israel, terutama dalam konteks tuduhan genosida atas perangnya di Gaza yang disoroti di Mahkamah Internasional.
BACA JUGA:Buka Dealer Baru di Surabaya, Mazda Optimis Tumbuh Dalam Penjualan
Para pekerja ini mendesak hak untuk mengetahui bagaimana teknologi yang mereka buat akan digunakan, dengan kekhawatiran bahwa teknologi tersebut dapat disalahgunakan.
Project Nimbus merupakan kerja sama fantastis senilai USD 1.2 miliar antara Google dan Amazon untuk menyediakan layanan cloud bagi militer dan pemerintah Israel.
Melalui teknologi ini, surveilans lebih lanjut dan pengumpulan data secara ilegal terhadap warga Palestina menjadi mungkin, seiring dengan kemungkinan perluasan permukiman ilegal Israel di tanah Palestina.
Google, sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam proyek ini, menawarkan kemampuan kecerdasan buatan (AI) yang canggih kepada Israel.
BACA JUGA:Revitalisasi Industri Mobil Listrik dengan Baterai Air
AI ini mampu mengumpulkan data untuk pengenalan wajah dan pelacakan objek, yang menimbulkan kekhawatiran dari aktivis dan akademisi tentang penggunaannya yang potensial merugikan warga Palestina.
Para karyawan yang memprotes juga mencatat bahwa ini bukan kali pertama perusahaan teknologi besar seperti Google dan Amazon terlibat dalam proyek-proyek kontroversial.
Pada 2017, Google bermitra dengan Pentagon untuk menggunakan teknologi kecerdasan buatannya dalam menganalisis rekaman surveilans drone.
Sementara pada 2018, ribuan karyawan Google protes terhadap kontrak dengan Departemen Pertahanan AS (Proyek Maven).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber