Strategi Hyundai dan Suzuki Menghadapi Depresiasi Rupiah

Strategi Hyundai dan Suzuki Menghadapi Depresiasi Rupiah

Strategi Hyundai dan Suzuki Menghadapi Depresiasi Rupiah--pixabay.com

BACA JUGA:Protes Jalan Rusak di Palembang, Content Creator Ini Rela Duduk di Lobang Jalan Rusak Mengenakan Jas dan Dasi

Hyundai Motors Indonesia (HMID) juga mewaspadai dampak pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Chief Operating Officer HMID, Fransiscus Soerjopranoto, menyatakan bahwa pelemahan rupiah dapat berdampak panjang jika berlangsung lebih dari enam bulan berturut-turut.

Perusahaan pada umumnya menggunakan hedging cost untuk melindungi aktivitas ekspor-impor, tetapi jika situasi berlanjut, kenaikan harga mobil di Indonesia tidak bisa dihindari.

Toyota-Astra Motor (TAM) sejauh ini belum merasakan dampak langsung dari melemahnya nilai tukar rupiah.

Marketing Director TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan perusahaan masih memantau perkembangan nilai tukar dan faktor eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi harga produk.

BACA JUGA:Plus Minus Polytron Fox R: Motor Listrik dengan Konsep Sewa Baterai

TAM berupaya menjaga harga mobil tetap kompetitif dengan terus berkoordinasi dengan jaringan dealer, manufaktur, dan regional office.

Meskipun berbagai produsen otomotif memiliki strategi untuk menghadapi pelemahan rupiah, faktor-faktor eksternal seperti biaya bahan baku, biaya logistik, dan kondisi pasar tetap menjadi tantangan utama.

Di tengah ketidakpastian ini, produsen otomotif di Indonesia perlu menemukan cara untuk menjaga daya saing dan memastikan produk mereka tetap terjangkau bagi konsumen.

Untuk menjaga daya saing di pasar yang terus berubah, produsen otomotif harus menemukan cara untuk menyeimbangkan biaya operasional dengan tetap menawarkan nilai yang baik kepada konsumen.

BACA JUGA:OJK Ungkap Tes Ketahanan, Perbankan RI Kuat Tahan Risiko Global

Hyundai dan Suzuki adalah dua contoh produsen yang mencoba menavigasi tantangan akibat pelemahan rupiah, dengan strategi yang berbeda.

Suzuki, dengan sebagian besar produk diimpor secara utuh, berusaha untuk mengelola biaya produksi dengan menggunakan perhitungan COGS yang stabil.

Dengan cara ini, mereka dapat menahan kenaikan harga produk mereka meskipun nilai tukar rupiah melemah.

Strategi ini mungkin membantu Suzuki untuk mempertahankan pelanggan dan menarik konsumen baru, karena mereka mungkin lebih memilih merek yang dapat memberikan stabilitas harga di tengah ketidakpastian ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber