OJK Ungkap Tes Ketahanan, Perbankan RI Kuat Tahan Risiko Global

OJK Ungkap Tes Ketahanan, Perbankan RI Kuat Tahan Risiko Global

OJK Ungkap Tes Ketahanan, Perbankan RI Kuat Tahan Risiko Global--free pik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengungkapkan hasil uji ketahanan yang menegaskan bahwa sektor perbankan Indonesia masih kokoh menghadapi tantangan dari luar negeri.

Salah satu tantangan utama saat ini adalah dampak penguatan dolar Amerika Serikat.

Dari hasil uji ketahanan tersebut, terlihat bahwa semua risiko yang muncul dapat dikelola dengan baik oleh lembaga keuangan.

Meskipun terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, namun hal ini tidak secara signifikan memengaruhi modal perbankan.

BACA JUGA:11 Ekor Kerbau di Desa Tanjung Seteko Ditemukan Bergelimpangan Mati Terkena Virus Ngorok

Ini disebabkan oleh posisi devisa neto (PDN) yang masih berada di bawah batas yang ditetapkan. Secara umum, PDN berada dalam kategori long, yang berarti aset valas lebih besar dari kewajiban valas.

Ketahanan permodalan perbankan yang besar, terutama rasio kecukupan modal (CAR) yang tinggi, diyakini mampu menahan fluktuasi nilai tukar rupiah dan suku bunga yang relatif tinggi.

Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam bentuk valuta asing saat ini menyumbang sekitar 15% dari total DPK perbankan. Hingga Maret 2024, pertumbuhan DPK valas masih cukup positif secara tahunan dan dibandingkan dengan awal tahun tersebut.

OJK dalam keterangannya menyebutkan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah saat ini juga dapat memberikan dampak positif terhadap ekspor komoditas dan industri dalam negeri.

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Gelar Mini Turnamen Tenis Lapangan Antar Kepala UPT Pemasyarakatan se-Sumatera Selatan

Hal ini diharapkan dapat menyeimbangkan penarikan dana non-residen serta mendorong penggunaan komponen dalam negeri dalam proses produksi.

Selain itu, OJK secara rutin melakukan uji ketahanan terhadap perbankan dengan mempertimbangkan beberapa skenario makroekonomi dan risiko utama seperti risiko kredit dan risiko pasar.

Pengawasan yang optimal dilakukan untuk memastikan bahwa risiko yang timbul akibat pelemahan nilai tukar dan suku bunga terhadap setiap bank dapat dikelola dengan baik.

OJK juga mengimbau bank untuk terus memantau potensi dampak dari perkembangan ekonomi global dan domestik serta mengambil langkah mitigasi yang diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber