Mengapa Retro Classic Gagal Menarik Perhatian di Indonesia: Analisis Mendalam
Mengapa Retro Classic Gagal Menarik Perhatian di Indonesia: Analisis Mendalam--ig.com/@retro
BACA JUGA:Berobat Gratis di Kabupaten Ogan Komering Ulu Bisa Pakai KTP, Ini Caranya!
Namun, meskipun harganya terjangkau, Kawasaki W175 memiliki beberapa kekurangan. Desainnya terkesan kurang detail, fitur-fiturnya kurang lengkap, dan performa mesinnya dianggap kurang memadai.
Hal ini membuat beberapa orang ragu untuk memilihnya.
Tren Lanjutan: Yamaha XSR155
Tren motor retro klasik terus berkembang, dan Yamaha tidak ingin ketinggalan. Pada tahun 2019, Yamaha merilis XSR155, memasuki segmen yang sama dengan Kawasaki. Namun, Yamaha menetapkan harga yang lebih tinggi dari kompetitornya. Meskipun demikian, Yamaha yakin dengan produknya dan berani menetapkan harga yang lebih tinggi.
Namun, XSR155 juga memiliki kelemahan, seperti ketiadaan kickstarter dan fitur-fitur yang kurang memadai.
Yamaha juga tidak menyediakan standar tengah pada motor ini, membuatnya sedikit kurang praktis dalam penggunaan sehari-hari.
Honda Menolak Bergabung dengan Tren
Meskipun tren retro klasik sedang naik, ada satu pabrikan yang menolak untuk bergabung, yaitu Honda.
Meskipun Honda memiliki potensi untuk menghasilkan motor retro klasik yang menarik, mereka memilih untuk tetap fokus pada segmen lain yang lebih menguntungkan bagi mereka.
BACA JUGA:Oknum Kepala Puskesmas Kerta Mukti Diduga Lakukan Malapraktik hingga Korupsi Dana BOK
Honda memiliki motor klasik seperti CB series, namun lebih memilih untuk fokus pada segmen besar.
Mereka percaya bahwa jika motor retro klasik tidak dapat memberikan peningkatan signifikan pada penjualan, lebih baik untuk tetap fokus pada segmen lain yang lebih menguntungkan.
Meskipun tren motor retro klasik sedang naik, tidak semua pabrikan berhasil memanfaatkannya. Kendala utama terletak pada harga yang terlalu tinggi, kurangnya fitur, dan performa mesin yang kurang memadai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber