Kebiasaan Gila Kerja Hustle Culture yang Bisa Membahayakan Tubuh

Kebiasaan Gila Kerja Hustle Culture yang Bisa Membahayakan Tubuh

Kebiasaan Gila Kerja Hustle Culture yang Bisa Membahayakan Tubuh--Foto : Freepik.com/freepik

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Mitra potensial adalah yang terpenting. Oleh karena itu, ia kerap bekerja hingga malam hari untuk menyelesaikan pekerjaannya sebelum tenggat waktu.

Padahal, sekilas prinsip budaya antusias membuat karyawan menjadi lebih produktif. Tapi apakah itu sepadan dengan usahanya?

 

Mengenal hustle culture pada kalangan pekerja

Menurut Kamus Cambridge Dictionary, hustling berarti bekerja cepat dan keras. “Hustle culture" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan budaya bekerja melampaui tujuan dan menjadi gaya hidup.

BACA JUGA:Ini jadwal Siaga layanan kesehatan di hari Libur lebaran 2024

Melakukan pekerjaan dengan baik saja tidak cukup. Mereka hanya bisa sukses bila mereka menggunakan kekuatan mereka dalam pekerjaan mereka.

Mereka sangat baik dan memastikan semuanya dilakukan dengan sempurna, meskipun memakan waktu lama. Budaya kerja telah ada di kalangan pekerja selama bertahun-tahun. Namun fenomena ini mulai banyak diketahui dalam beberapa tahun terakhir.

Meningkatnya makna semangat tidak lepas dari intervensi teknologi, terutama pasca pandemi. Teknologi semakin memudahkan karyawan dalam membicarakan pekerjaannya. Kamu bisa. Kapan pun, di mana pun, tanpa memandang satu sama lain.

Seharusnya meningkatkan produktivitas karyawan. Bahkan mereka sudah tidak mau lagi datang dari rumah ke kantor, dan sebagainya. Hasilnya, Anda akan memiliki lebih banyak waktu untuk bekerja. Media sosial juga memainkan peran penting dalam budaya perusahaan. Banyak orang berlomba-lomba memamerkan prestasinya di berbagai platform media sosial.

BACA JUGA:Prof Yuwono: Waspadai Penyakit yang Kerap Muncul Pasca Lebaran Idulfitri

Ungkapan seperti "No pain, no gain" sering diucapkan oleh orang-orang berpengaruh, untuk memotivasi banyak anak muda mengejar kesuksesan.

Mungkin hal-hal inilah yang merangsang keinginan mereka untuk bekerja. Namun budaya dorong juga bisa menjebak Anda dalam siklus berkeringat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber