Catat Kurma Medjol Dari Israel : Ajakan Menolak Kurma Israel Semakin Menguat Jelang Ramadhan

Catat Kurma Medjol  Dari Israel  : Ajakan Menolak Kurma Israel Semakin Menguat Jelang Ramadhan

Catat Kurma Medjol Dari Israel : Ajakan Menolak Kurma Israel Semakin Menguat Jelang Ramadhan--free pik.com

AMP menegaskan bahwa industri kurma Israel didasarkan pada pencurian tanah Palestina, dengan setidaknya 40 persen tanaman kurma Israel ditanam di permukiman ilegal yang dibangun di tanah milik warga Palestina.

BACA JUGA:Pemerintah Tetapkan Tarif Listrik Tidak Naik Hingga Juni 2024

Selain itu, produksi kurma Israel juga bergantung pada sumber daya alam yang seringkali diambil dari komunitas Palestina, termasuk pengalihan air dari wilayah Palestina ke perkebunan kurma Israel.

Pekerja di pemukiman ilegal sering kali terpaksa bekerja di sana karena keterbatasan ekonomi, dengan menerima upah yang sangat rendah untuk pekerjaan fisik yang melelahkan.

Anak-anak juga tidak luput dari eksploitasi ini, mereka seringkali dipekerjakan secara ilegal di pemukiman Israel, mengalami kondisi kerja yang tidak manusiawi.

Boikot terhadap produk-produk yang mendukung Israel tidak hanya berdampak pada perusahaan-perusahaan besar yang terlibat langsung dalam produksi dan distribusi kurma, tetapi juga dapat mengancam lapangan pekerjaan yang terkait dengan industri tersebut.

BACA JUGA:1 Ramadan 1445 Hijriah Diprediksi Jatuh pada Tanggal 12 Maret 2024

Dampaknya juga dapat meluas ke sektor-sektor terkait lainnya, termasuk pemasok bahan baku lokal dan jaringan distribusi.

Menanggapi hal ini, AMP mendorong umat Muslim untuk tidak membeli produk kurma yang memiliki label 'Made in Israel', 'Made in the West Bank', atau 'Made in the Jordan Valley'.

Mereka menekankan bahwa kurma dengan label semacam itu seringkali berasal dari tanah Palestina yang dirampas oleh Israel, namun disamarkan dengan label-label tersebut.

Shamiul Joarder, seorang aktivis pro Palestina dari Friends of Al-Aqsa (FOA) di Inggris, menekankan pentingnya untuk memilih dengan bijak dalam membeli kurma selama bulan Ramadan ini.

BACA JUGA:KPU Ogan Ilir Gelar Rekapitulasi Suara Tingkat Kabupaten 28 Februari 2024, 3 PPK Belum Selesaikan Rekapitulasi

"Dengan menolak untuk membeli kurma Israel pada Ramadan ini, umat Muslim dapat menyampaikan pesan yang kuat untuk mengutuk pendudukan ilegal Israel dan sistem apartheid di Palestina," ujarnya, menyoroti pentingnya solidaritas dan dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber