Kebiasaan Memeluk Guling Saat Tidur, Tanda Psikologis Seperti Apa?
Kebiasaan Memeluk Guling Saat Tidur, Tanda Psikologis Seperti Apa?--free pik.com
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Sebuah kebiasaan kecil seperti memeluk guling saat tidur ternyata dapat memberikan gambaran yang menarik tentang kepribadian seseorang. Beberapa orang bahkan tidak bisa tidur tanpa ada yang dipeluk. Terlepas ini menjadi kebiasaan atau memang mencari kehangatan dan kenyamanan, namun ada beberapa teori dibalik kebiasaan memeluk guling tersebut.
Dikutip dari Boldsky, kebiasaan ini tidak hanya sekadar ekspresi tidur, namun juga dapat menjadi penanda kebutuhan dasar akan cinta dan perhatian dari orang lain.
Banyak orang memiliki kebiasaan memeluk sesuatu ketika tidur, mulai dari guling hingga boneka. Menurut para ahli, kebiasaan tidur ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mencerminkan keadaan emosional dan psikologis seseorang.
Orang yang terbiasa memeluk guling saat tidur mungkin memiliki kebutuhan emosional yang lebih tinggi daripada yang terlihat dari permukaan.
BACA JUGA:Dikta Wicaksono Menapaki Kebahagiaan yang Abadi melalui Pernikahan Sederhana di KUA
Kepercayaan ini mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang, tetapi penelitian psikologis telah menunjukkan keterkaitan antara kebiasaan tidur dan kebutuhan psikologis.
Orang yang cenderung memeluk guling atau objek lain mungkin merasa kurang aman secara emosional dan membutuhkan dukungan ekstra dari lingkungan sekitarnya.
Menurut Boldsky, ahli tidur menyebutkan bahwa memeluk guling saat tidur dapat menjadi bentuk penggantian dari ketiadaan kehadiran orang yang dicintai.
Kehangatan dan kenyamanan yang dirasakan dari objek tersebut dapat memberikan rasa keamanan dan ketenangan yang mungkin tidak ditemukan di tempat lain.
BACA JUGA:Ribuan Pengusaha Kuliner Serbu Kantor Walikota Palembang dalam Aksi Damai
Dalam konteks ini, kebiasaan memeluk guling tidak selalu mencerminkan kesendirian atau kelemahan, melainkan sebuah cara untuk mengatasi rasa rindu dan kekurangan dukungan emosional.
Orang yang memiliki kecenderungan ini seringkali sangat setia dan berkomitmen dalam hubungan mereka ketika mendapatkan cinta dan perhatian yang mereka butuhkan.
Para ahli juga menyoroti bahwa kebiasaan tidur ini dapat berkembang seiring waktu sebagai respons terhadap peristiwa atau pengalaman emosional tertentu.
Seseorang yang pernah merasakan kehilangan atau kekurangan kasih sayang mungkin lebih cenderung mengembangkan kebiasaan ini sebagai bentuk pelarian atau pengganti dari kehilangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber