Muslim Harus Tahu! Ini Hukum dan Adab yang Baik Menagih Utang dalam Islam

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Utang piutang merupakan perkara yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Hukum menagih utang dalam Islam merupakan pengetahuan penting bagi setiap Muslim. Masalah utang sering kali menjadi hal yang sensitif dan dapat memicu perselisihan serta konflik yang berkepanjangan.

Mengutip dari laman rumahzakat.org menyebutkan bahwa, utang piutang dalam Islam termasuk dalam bidang muamalah.

Secara harfiah, utang merujuk pada pinjaman berupa uang atau barang. Hukum dasar utang piutang pada dasarnya adalah boleh atau mubah selama tidak melanggar syariat Islam.

BACA JUGA:Patut Diamalkan! Ini Nasihat Rasulullah SAW Saat Usia Senja, Isi Sisa Usia dengan Amal Terbaik

Setiap Muslim dianjurkan untuk memberikan bantuan (utang) kepada saudaranya yang sedang membutuhkan.

Bahkan, memberikan utang disarankan sebagai ibadah yang mendatangkan pahala karena membantu sesama Muslim yang sedang mengalami kesulitan.

Sebagaimana tercantum dalam Surat Al Baqarah ayat 245, Allah SWT berfirman:

Yang artinya: "Siapakah yang mau memberikan pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak…" (Q.S. Al Baqarah ayat 245).

BACA JUGA:Jangan Ragu untuk Menikah, Ini Janji Allah SWT Tentang Rezeki Setelah Menikah yang Dijamin

Dalam Islam, utang harus dibayar, seberapa besar pun jumlahnya.--freepik.com/@drazenzigic

Dalam ajaran Islam, membayar utang dianggap sebagai amanah yang harus dipenuhi dengan penuh tanggung jawab.

Prinsip-prinsip etika Islam memandang utang sebagai ikatan moral, dan umat Islam diarahkan untuk mengikuti pedoman-pedoman yang telah ditetapkan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.

Dalam Islam, utang harus dibayar, seberapa besar pun jumlahnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:

Sumber: berbagai sumber