Mandi Anggur Sempat Viral di TikTok, Ginekolog Peringatkan Hindari Risiko Kesehatan

Mandi Anggur Sempat Viral di TikTok, Ginekolog Peringatkan Hindari Risiko Kesehatan

Di balik kemewahan mandi anggur, seorang ginekolog peringatkan terdapat risiko kesehatan reproduksi bagi perempuan. Lokasi mandi anggur di Jepang.--instagram.com/@jeylalamd

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Dalam dinamika media sosial, tren terkini yang muncul di TikTok adalah tantangan 'mandi anggur yang direnungkan'.

Meskipun terlihat menarik dan penuh nuansa Natal, Dr. Kiarra King, seorang dokter kandungan-ginekolog, mengingatkan akan bahaya yang mungkin terkandung dalam eksperimen mandi anggur ini.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai risiko kesehatan yang dapat timbul dari tren mandi anggur yang sedang viral ini.

Sebuah video di TikTok menunjukkan seorang wanita menciptakan 'mandi Natal yang menenangkan' dengan mencampurkan anggur merah atau jus cranberry, irisan jeruk, cranberry bergula, bom mandi, dan bahkan batang kayu manis.

BACA JUGA:Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Minum Cokelat Panas Setiap Hari?

Namun, meskipun tampilannya meriah, Dr. King memberikan peringatan serius agar tidak mencoba eksperimen semacam itu di rumah.

Dr. King menjelaskan potensi bahaya dari campuran tersebut, yang dapat memicu kondisi kesehatan yang dikenal sebagai 'Kandidiasis Natal'.

Kandidiasis Natal merujuk pada infeksi jamur atau sariawan, dengan gejala seperti gatal, terbakar, bengkak, keluarnya cairan yang tidak normal, dan nyeri saat buang air kecil.

Kandidiasis vulvovaginal, infeksi jamur pada area genital wanita, dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama 12 hari.

BACA JUGA:4 Olahraga Terbaik untuk Membakar Lemak dan Menghilangkan Perut Buncit


Tempat mandi anggur di Yunessun Spa and Baths di Hakone, Jepang.--instagram.com_@emeraldvivienne

Sariawan disebabkan oleh jamur candida yang biasanya tidak berbahaya namun dapat tumbuh subur dalam kondisi hangat dan lembab.

Perubahan keseimbangan bakteri, terutama karena paparan gula, dapat memicu pertumbuhan candida. Gula dari berbagai sumber seperti kondom beraroma atau minuman cocktail dapat menjadi pemicu gangguan ini.

Walau gejalanya mirip, sariawan tidak termasuk dalam kategori infeksi menular seksual (IMS). Meskipun demikian, hubungan seksual dapat memicu atau memperburuk kondisi ini. Penting untuk memahami perbedaan ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: metro.co.uk