Menyusuri Sungai Progo dengan Getek Bambu: Pengalaman Alternatif Wisata di Sekitar Candi
Menyusuri Sungai Progo dengan Getek Bambu: Pengalaman Alternatif Wisata di Sekitar Candi--Instagram.com/@wisatagethekbambu
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Saat berkunjung ke Kabupaten Magelang, tidak hanya Candi Borobudur yang dapat dinikmati. Terdapat sebuah destinasi unik yang menawarkan pengalaman wisata yang berbeda, yaitu Wisata Getek Bambu.
Terletak di Dusun Pucungan, Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, tempat ini memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk menikmati keindahan Sungai Progo dengan menggunakan getek, sebuah rakit terbuat dari bambu yang disusun menyerupai perahu.
Wisata Getek Bambu ini dapat ditempuh dengan perjalanan sekitar 10 menit atau lima kilometer dari Candi Borobudur.
Rute menuju lokasi melibatkan perjalanan melalui Jalan Wanurejo, dan kemudian berbelok menuju Jalan Candirejo. Lokasinya dapat juga dicari melalui Google Map memudahkan para wisatawan untuk mencapainya.
BACA JUGA:BERITA TERKINI! Pelaku Pembunuhan1 Keluarga di Musi Banyuasin Tenyata Rekan Bisnis Korban Heri
Begitu tiba di lokasi, keindahan alam sejuk dan rindang tepian sungai akan menyambut para pengunjung. Sebelum memulai petualangan menarik dengan getek, wisatawan diwajibkan untuk mengenakan masker dan menjaga jarak, ses uai dengan protokol kesehatan yang berlaku.
Setelah mendaftar, pengunjung dapat naik getek yang dikelola oleh tiga orang penyatang. Penyatang ini bertugas mengoperasikan satang atau galah bambu untuk mendayung perahu getek.
Getek yang tersedia memiliki ukuran yang berbeda, mulai dari yang besar dengan panjang 15 meter yang dapat menampung hingga 15 orang, hingga yang lebih kecil yang cukup untuk tujuh orang penumpang.
Selama 20-30 menit, pengunjung diajak menelusuri Sungai Progo, menikmati keindahan alam sekitarnya.
BACA JUGA:Ini 3 Kebiasaan Yang Menyebabkan Kesalahan Postur Tubuh: Salah Satunya Suka Tidur Tengkurap
Wisata Getek Bambu tidak hanya menawarkan pengalaman mengarungi sungai yang menenangkan, tetapi juga kesempatan untuk menikmati santapan langsung di atas perahu getek.
Pengelola, yang merupakan pemuda dari Dusun Pucungan, menyediakan hidangan tradisional seperti soto, bakso, mie ayam, lotek, hingga ayam ingkung. Semua hidangan disajikan dengan cita rasa khaS.
Setelah menikmati hidangan, para pengunjung bahkan dapat mencoba mengoperasikan getek dengan satang atau galah. Pengalaman ini memberikan tambahan keseruan dan pengenalan lebih dalam terhadap cara penggunaan perahu tradisional ini.
Getek bambu yang digunakan dalam wisata ini tidak semata-mata merupakan alat transportasi, tetapi juga menarik perhatian karena keunikan pembuatannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber