Jadi Primadona Study Tour Pelajar! Saung Angklung Udjo Populer Jadi Pilihan Wisata Edukasi

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Saung angklung Udjo Jawa Barat sangat populer sebagai tujuan study tour para pelajar terutama yang berasal dari luar pulau Jawa, termasuk pelajar dari Sumsel.

Hal ini sangat beralasan, karena Saung angklung Udjo memberikan wahana edukasi lengkap dengan pertunjukan seni dengan udara dingin yang pas untuk pelajar menikmati budaya dan kesenian khas Indonesia yakni angklung.

Bagi kamu yang merindukan pengalaman wisata yang lebih dari sekadar hiburan, Saung Angklung Udjo di Bandung, Jawa Barat, adalah destinasi yang tepat untuk dikunjungi.

Lokasi ini tidak hanya menyajikan pertunjukkan spektakuler, tetapi juga menawarkan pusat kerajinan bambu dan workshop alat musik bambu.

BACA JUGA:Tuduhan Pelecehan Seksual Terhadap Axl Rose: Kilas Balik ke Tahun 1989 yang Meninggalkan Bekas Trauma

Pengunjung tidak hanya diundang untuk menikmati hiburan semata, tetapi juga untuk meresapi dan melestarikan kebudayaan Sunda, khususnya seni angklung.

Jadi Primadona Studi Tour Pelajar! Saung Angklung Udjo Populer Jadi Pilihan Wisata Edukasi--Instagram.com/@angklungudjo

Sejarah Saung Angklung Udjo

Pada tahun 1966, mendiang Udjo Ngalagena, seorang seniman angklung kelahiran Jawa Barat, mendirikan Saung Angklung Udjo dengan dukungan istri setianya, Uum Sumiati.

Udjo, yang melihat matahari pertama kali pada 5 Maret 1929, sudah akrab dengan angklung sejak usia 4 tahun. Keakraban ini membuat alat musik tradisional itu menjadi sebagian besar dari kenangan masa kecilnya.

BACA JUGA:3 Alasan Pentingnya Memilih Mobil Keluarga yang Tepat, Keamanan dan Kenyamanan Perjalanan Bersama

Selain menjadi pemain angklung yang ulung, Udjo juga mendalami seni bela diri tradisional, pencak silat. Keingintahuannya membawanya untuk menggali lebih dalam dalam seni gamelan, kecapi, dan melodi lagu-lagu daerah.

Cinta mendalam Udjo terhadap warisan budaya Jawa Barat menjadi pendorong utama pendirian Saung Angklung Udjo.

Dengan tujuan luhur untuk melestarikan kekayaan budaya nusantara, terutama yang berkaitan dengan budaya Sunda. Setelah kepergiannya pada 3 Mei 2001, tempat ini diwarisi dan dikelola dengan penuh dedikasi oleh anak-anak Udjo.

Sumber: berbagai sumber