Mantan Pejabat Penang P Ramasamy Gugat Zakir Naik Karena Sebut Dirinya Sebagai 'Musuh Terbesar Islam'

Pendiri dan Presiden Yayasan Riset Islam, Dr Zakir Naik dikenal karena ceramahnya yang mendalam mengenai Islam dan perbandingan agama. Namun, popularitasnya juga disertai dengan kontroversi dan polemik.

BACA JUGA:Duka Ditengah Perayaan Natal, Betlehem Porak Poranda Akibat Konflik di Gaza

Pada Desember 2023, mantan Wakil Ketua Menteri Penang, P Ramasamy, menggugat Zakir Naik atas dugaan pencemaran nama baik.

Gugatan tersebut muncul setelah Zakir Naik menyebut Ramasamy sebagai "musuh terbesar Islam" dalam pidatonya di Nigeria pada November 2023.

Ramasamy menuntut ganti rugi, permintaan maaf, dan penghapusan konten pidato tersebut dari platform media sosial.

Kontroversi seputar Zakir Naik juga mencakup larangan atau pembatasan terhadap kegiatannya di beberapa negara, termasuk India, karena pandangan-pandangannya yang dianggap ekstrem dan dapat memicu konflik agama.

BACA JUGA:Asal-Usul Senjata Kelompok Houthi di Yaman! Dinamika dan Tantangan Konflik Bersenjata

Meskipun Dr Zakir Naik telah meraih popularitas di kalangan sebagian umat Islam, beberapa pihak kritis terhadapnya merasa bahwa pandangannya dapat memperkeruh hubungan antaragama.

Dalam konteks hukum, Zakir Naik pernah terlibat dalam kasus pencemaran nama baik yang melibatkan klaim dari pihak tertentu.

Salah satu kasus tersebut berujung pada putusan pengadilan pada November 2023, di mana Zakir Naik diwajibkan membayar ganti rugi sejumlah besar kepada salah satu pihak yang merasa dicemarkan namanya.

Dengan perdebatan seputar kebebasan berbicara dan batasannya, Zakir Naik tetap menjadi tokoh yang menarik perhatian di ranah agama dan hukum.

BACA JUGA:Bagian Perang! Jurnalis Gaza Taruhkan Nyawa Demi Membuka Mata Dunia

Meskipun kontroversi mengelilingi namanya, ia terus aktif dalam menyampaikan pandangannya mengenai Islam, meskipun sering kali dalam konteks ketegangan dan perbedaan pandangan.*

Sumber: freemalaysiatoday.com