Perempuan di Ring Tinju: Menolak Batasan Menuju Kesetaraan dalam Arena Tinju Wanita

 Perempuan di Ring Tinju: Menolak Batasan Menuju Kesetaraan dalam Arena Tinju Wanita

Amanda Serrano: Menolak Batasan untuk Kesetaraan dalam Dunia Tinju Wanita-- Sumber foto: Instagram @serranosisters

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Amanda Serrano, petinju wanita berusia 35 tahun, mengambil keputusan berani dengan mengosongkan gelar juara dunia setelah badan pengatur tinju utama menolak memberikan izin untuk pertarungan dengan ronde tiga menit bagi petinju wanita.

Keputusan kontroversial ini muncul setelah kemenangan meyakinkan Serrano atas Danila Ramos pada bulan Oktober, sebuah pencapaian sejarah di dunia tinju wanita.

Biasanya, pertarungan wanita terdiri dari 10 ronde berdurasi dua menit. Namun, kali ini, Serrano dan Ramos bertarung selama 12 ronde, setiap rondenya berlangsung selama tiga menit, sejajar dengan pertarungan pria mereka.

Malam itu, Serrano berhasil mempertahankan gelar kelas bulu WBO, WBA, dan IBF-nya. Sayangnya, gelar WBC tidak dipertaruhkan karena badan pengatur menolak memberikan persetujuan untuk memperpanjang durasi pertarungan.

BACA JUGA:Keajaiban Rebusan Air Jagung: Menurunkan Kolesterol dan Meluruhkan Batu Ginjal Secara Alami

WBC sebelumnya menyatakan keprihatinan terkait ‘kesehatan’ sebagai alasan penolakan mereka terhadap sanksi untuk pertarungan wanita yang lebih panjang.

Sebagai tanggapan, Serrano, yang telah meraih gelar di tujuh kelas berat berbeda, memilih untuk melepaskan sabuk WBC-nya sebagai bentuk protes.

“Saya satu-satunya petinju, baik pria maupun wanita, dari Puerto Rico yang menjadi juara tak terbantahkan. Saya satu-satunya petinju wanita yang berhasil meraih gelar di tujuh divisi,” ujar Serrano dengan bangga.

“Saya adalah petinju wanita pertama yang bersama Katie [Taylor] menjadi headline di Madison Square Garden. Saya juga petinju wanita pertama yang mendapatkan tujuh angka dari satu pertarungan, termasuk dukungan sponsor sebanyak itu.”

“Dan saya adalah juara wanita pertama yang tak terbantahkan yang bertarung dalam ronde 12x3 menit,” tambahnya.

BACA JUGA:Ungkapkan Reaksi Emosi Anda Lewat Photomoji di Google Messages! Begini Caranya

Dengan tegas, Serrano menyatakan pandangannya untuk masa depan, “Jika badan pengatur tidak memberikan saya dan rekan-rekan petarung saya opsi untuk bertarung seperti pria, maka saya tidak akan bersaing di bawah badan pengatur tersebut.”

Serrano juga menegaskan bahwa WBC menolak untuk mengembangkan olahraga ini demi kesetaraan, sehingga ia memutuskan untuk melepaskan gelar mereka sebagai bentuk protes. Ia menyampaikan terima kasih kepada badan-badan pengatur lain yang telah berevolusi demi mencapai kesetaraan.

Dengan Serrano mengosongkan gelar WBC-nya, juara sementara Skye Nicolson kemungkinan akan ditingkatkan menjadi juara dunia penuh. Keputusan Serrano ini tidak hanya menciptakan gelombang dalam dunia tinju, tetapi juga memicu perbincangan luas tentang kesetaraan gender dalam olahraga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: