Baghdad Dijuluki Negeri 1001 Malam dalam Sejarah Islam, Ternyata Ini Alasannya!

Baghdad Dijuluki Negeri 1001 Malam dalam Sejarah Islam, Ternyata Ini Alasannya!

Baghdad Dikenal Julukan Negeri 1001 Malam dalam Sejarah Islam--Foto : Freepik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pasti kalian pernah mendengar istilah 'Negeri 1001 Malam' yang berkaitan dengan dongeng atau cerita yang berasal dari Timur Tengah. Negeri 1001 Malam yang disebutkan dalam istilah itu adalah kota Baghdad, ibu kota Irak.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negeri adalah tanah tempat tinggal suatu bangsa. Sementara itu, 1001 adalah angka konotatif atau kiasan yang melambangkan di atas kesempurnaan. Lantas, mengapa Baghdad disebut sebagai Negeri 1001 Malam?

Dikutip dari National Geographic, Bagdad yang dijuluki ‘Negeri 1001 Malam’ ini memiliki cerita sejarah masa lalu yang panjang. Kota terbesar kedua di Arab tersebut terletak di antara sungai Tigris dan sungai Eufrat.

Nama Baghdad sendiri merupakan campuran dari bahasa Persia Tengah, yaitu ‘Bag’ yang berarti Tuhan, dan ‘dād’ yang memiliki arti pemberian. Sehingga, Baghdad bisa diartikan sebagai 'Hadiah dari Tuhan'.

 BACA JUGA:Klaim Kelompok Perlawanan Islam Irak! Terjadi Serangan Ke Pangkalan militer ilegal AS di Suriah


Baghdad bisa diartikan sebagai 'Hadiah dari Tuhan'.--Foto : Freepik.com/sketchpedia

Baghdad juga pernah menjadi tempat tinggal bagi beragam umat, seperti Muslim, Kristiani, dan Yahudi dari Timur Tengah dan juga Asia Tengah. Kota ini juga menjadi kota yang subur di negara Irak dan pusat pertumbuhan peradaban.

Menurut banyak sejarawan dan ahli geografi pada abad ke-9, Baghdad juga dianggap sebagai pusat dunia karena menjadi tempat bagi ilmuwan, pemusik, sejarawan, ahli hukum, dan filsuf.

Dirangkum dari berbagai sumber, kemajuan Kota Baghdad yang dijuluki negeri 1001 malam ini tak lepas dari berdirinya Dinasti Abbasiyah pada 132 H/750 M.

Dinasti Abbasiyah berdiri menggantikan Dinasti Umayyah yang tumbang karena beberapa faktor, salah satunya adalah keturunan Abbas (paman Nabi SAW) yang tidak puas dengan berdirinya Dinasti Umayyah.

BACA JUGA:Beberapa Hewan Ini Boleh Dibunuh Bahkan Disunahkan dalam Islam, Ternyata ini Alasannya

Dirangkum dari buku Harun al-Rasyid karya Salman Rusydie Anwar, Kota Baghdad pada masa kepemimpinan Harun al-Rasyid telah menjadi kota yang indah dan modern.

Ketika Baghdad menjadi kota metropolitan, orang luar tertarik untuk mengunjunginya, baik untuk tujuan wisata, perdagangan, maupun pendidikan. Maka dari itulah Baghdad menjadi ramai.

Semua kekayaan negara yang dimiliki Kota Baghdad saat itu benar-benar digunakan untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber