Talempong Minangkabau dan Harmoni Pentatonik: Paduan Tradisi dan Modernitas

Talempong Minangkabau dan Harmoni Pentatonik: Paduan Tradisi dan Modernitas

Sejumlah murid SD memainkan talempong sebagai ekstrakurikuler di sekolah mereka di Padang, Sumatra Barat.-- Foto : indonesia.go.id/antara foto/ANTARA FOTO/Iggoy El Fitra

BACA JUGA:Alhamdulillah Biaya Haji 2024 Bisa Dicicil Sesuai Kemampuan, Ini Skema dan Caranya

Menurut Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Talempong telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat adat Minangkabau dan dimainkan saat acara khusus. Umumnya, Talempong dimainkan bersama alat musik tradisional Minang lainnya seperti gendang, saluang, dan sarunai.

Talempong juga berfungsi sebagai panduan tempo dari musik yang sedang dimainkan. Oleh karena itu, sebuah pertunjukan tari atau acara tradisional dianggap tidak lengkap tanpa kehadiran alat musik ini.

 

Talempong Pacik

Ada dua cara memainkan Talempong: melalui teknik tradisional (interlocking) dan teknik modern. Kedua teknik ini menghasilkan nada-nada pentatonik, yang menjadi ciri khas alat musik tradisional.

BACA JUGA:Biaya Ibadah Haji 2024 Sebesar Rp93,4 Juta, Jemaah Bayar Rp56 Juta

Dalam teknik tradisional, tiga orang memainkan Talempong, masing-masing mengendalikan dua alat musik. Alat musik tersebut dipegang secara vertikal, satu di atas yang lain.

Bagian atas dijepit antara ibu jari dan jari telunjuk, sementara bagian bawah digantungkan pada jari tengah, manis, dan kelingking. Jari telunjuk bertindak sebagai pemisah antara kedua alat musik tersebut, menciptakan suara yang bergema.

Dalam teknik pertama ini, tangan kanan bertanggung jawab memegang dan memukul Talempong dengan stik.

Cara bermain seperti ini dikenal sebagai teknik "dipacik" atau "dipegang". Masyarakat di Sumatera Barat menyebutnya sebagai "Talempong Pacik". Ada tiga jenis Talempong Pacik berdasarkan kategori suara yang dihasilkan. Yaitu, Talempong jantan, Talempong batino (betina), dan Talempong pengawin.

BACA JUGA:Muhammadiyah Tegaskan Tidak Ingin Memberi Cek Kosong Bagi Capres-Cawapres di Pemilu 2024

Menurut situs Warisan Budaya Takbenda Nasional, Talempong jantan bertugas menggabungkan nada paling rendah dan paling tinggi untuk menciptakan nada utuh.

Begitu juga dengan Talempong betina, yang memainkan nada yang berubah-ubah bergantung pada kebutuhan tangga lagu saat dimainkan, misalnya nada kedua dan nada empat atau nada tiga dengan nada lima.

Talempong pengawin atau disebut juga paningkah bertindak sebagai penyambung antara nada Talempong jantan dan Talempong betina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: indonesia.go.id