Awas Hati-hati! Ini Bahaya dan Dosa Ghibah yang Tidak Kita Sadari dalam Kehidupan Sehari-hari
Awas hati-hati! Ini bahaya dan dosa ghibah yang tidak kita sadari dalam kehidupan sehari-hari.--freepik.com/@freepik
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Kita tentu sering mendengar kata 'ghibah' dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini kerap kali merujuk pada aktivitas membicarakan orang lain, bergosip atau bergunjing. Namun, seperti apa sebenarnya ghibah itu?
Ghibah dalam bahasa Arab merujuk pada kegiatan membicarakan kejelekan, kekurangan atau aib orang lain. Biasanya orang yang dibicarakan tidak ada di tengah orang-orang yang sedang berjunjing.
Perilaku ghibah merupakan perbuatan tercela yang dilarang keras oleh agama Islam bahkan digolongkan sebagai dosa besar.
Meskipun sering diidentikkan dengan aktivitas bergunjing, ghibah sebenarnya lebih luas dan mencakup berbagai bentuk komunikasi, baik lisan, tulisan, maupun bahasa tubuh.
BACA JUGA:Doa-doa Penangkal Banjir Saat Musim Hujan
Meskipun sering diidentikkan dengan aktivitas bergunjing, ghibah sebenarnya lebih luas dan mencakup berbagai bentuk komunikasi, baik lisan, tulisan, maupun bahasa tubuh.--freepik.com/@katemangostar
Dalam konteks lisan, ghibah terjadi ketika sekelompok orang membicarakan keburukan atau kelemahan seseorang yang tidak sedang hadir dalam obrolan tersebut.
Sementara dalam bentuk tulisan, ghibah dapat muncul dalam surat atau publikasi di media sosial. Bahkan, ghibah dapat disalurkan melalui bahasa tubuh, seperti isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh tertentu, atau menirukan tingkah laku seseorang dengan maksud mengolok-ngolok.
Perilaku ghibah tidak hanya dihindari dalam konteks sosial masyarakat, tetapi juga dikecam secara tegas oleh agama Islam. Seperti yang tertera dalam Al-Qur'an, Surat Al Hujurat ayat 12, yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman! Jauhilah prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan jangan pula kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
Perilaku ghibah tidak hanya dihindari dalam konteks sosial masyarakat, tetapi juga dikecam secara tegas oleh agama Islam.--freepik.com/@freepik
Larangan terhadap ghibah disampaikan dengan jelas, sebagaimana yang tertulis pada ayat tersebut. Ghibah diibaratkan sebagai memakan daging saudara sendiri yang sudah mati.
Rasulullah SAW juga mengingatkan umatnya mengenai bahaya ghibah melalui hadits yang diriwayatkan Abu Daud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber