Rahasia Dibalik Ibadah Haji: Siapa Terbiasa Penuhi Panggilan Azan, Allah SWT Mudahkan Panggilan ke Baitullah
Syekh Ali Jaber (almarhum) dalam bukunya Cahaya dari Madinah menyampaikan siapa yang terbiasa penuhi panggialan azan, Allah akan mudahkan panggilan ke Baitullah.-Novan Wijaya-PALTV
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - "Ingatlah, haji adalah Rukun Islam. Berarti Islam itu disempurnakan dengan ibadah haji. Tapi sungguh sayang sekali, bagi orang yang sudah mengumpulkan dana bertahun-tahun untuk berangkat haji, dan dia menghargai bagaimana dia bisa mendapatkan kemudahan ke tanah suci, namun dia tidak menghargai panggilan Allah SWT yang berkumandang setiap hari, yaitu salat lima waktu," kata Syekh Ali Jaber dalam sebuah buku berjudul "Cahaya Dari Madinah".
Dirangkum dari sebuah buku karya Syekh Ali Jaber (almarhum), sebenarnya kesimpulan daripada ibadah haji adalah supaya kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tidak ada ibadah yang lebih agung daripada ibadah haji. Terkumpul bermacam-macam amalan, rahasia dan ibadah, meskipun ibadah haji dilaksanakan di waktu dan cara tertentu.
Oleh karena itu, orang yang senantiasa membiasakan diri menerima undangan Allah SWT setiap hari lima waktu dan dia memakmurkan masjid Allah, suatu hari nanti, Allah sendirilah yang akan mengundangnya ke rumah-Nya yang terbesar di Mekah, yaitu Masjidil Haram.
BACA JUGA:Kisah Al Ula, Kota Terkutuk yang Dihindari oleh Nabi Muhammad SAW
Ketika tawaf dan sa'i, kita lepaskan semua pakaian selain berpakaian ihram berwarna putih, sebetulnya bermakna bahwa kita tunduk sepenuhnya kepada Allah SWT, bahwsanya manusia tidaklah memiliki apa-apa, seperti pertama kali dilahirkan di dunia dalam keadaan bersih suci.
Seperti yang tertuang dalam Al-Qur'an Surat Al-An'am ayat 162-163, yang artinya:
"Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidup, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan Semesta Alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)."
Inti melaksanakan ibadah haji adalah menanamkan takwa kita kepada Allah SWT. Saat kita berhaji dan berniat meninggalkan segala sesuatu yang mubah, meninggalkan perkataan yang tidak senonoh, meninggalkan kefasikan, serta meninggalkan kebiasaan berbantah-bantahan.
Syekh Ali Jaber (almarhum).--Tangkapan layar youtube.com/@syekhalijaberindonesia
Mengapa saat tawaf kita tidak mengarah Ka'bah di sebelah tangan kanan kita, tapi justru sebelah tangan kiri? Padahal dalam setiap pelajaran biasanya sebelah kanan lebih baik.
Itu karena hati kita, jantung kita berada di sebelah kiri yang menunjukkan kalbu lebih mendekat kepada Baitullah Al-Ahram.
Dan semua makhluk di langit dan alam semesta bulan, bintang, matahari pertama sampai langit ketujuh bertawaf seperti itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber