7 Alasan Indonesia Jadi Kekuatan Potensial Industri Mobil Listrik Dunia
7 Alasan Indonesia Jadi Kekuatan Potensial Industri Mobil Listrik Dunia--free pik.com
Lebih dari 100 ribu kendaraan listrik telah beredar di Indonesia, terdiri dari 74.988 unit motor dan 20.414 unit mobil. Target ambisius untuk tahun 2030 adalah mencapai 13 juta unit motor listrik, termasuk yang baru dan hasil konversi.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memfasilitasi pertumbuhan industri kendaraan listrik dengan memberikan dukungan kepada para investor. Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan
Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menegaskan keterlibatan pemerintah dalam mendorong elektrifikasi di Indonesia.
Fasilitas dan kemudahan dalam proses perizinan serta insentif investasi menjadi bagian dari upaya untuk mempercepat pertumbuhan industri kendaraan listrik di Tanah Air.
BACA JUGA:Muslim Harus Tahu! Ini Macam-macam Kafarat dalam Islam dan Cara Menebusnya
Dengan kombinasi sumber daya alam yang melimpah, komitmen pemerintah, dan pertumbuhan pasar kendaraan listrik di dalam negeri.
Indonesia berada pada posisi unik untuk menjadi pemimpin dalam industri baterai mobil listrik.
Langkah-langkah strategis dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan investor akan menjadi kunci sukses bagi Indonesia untuk merealisasikan potensi sebagai pemasok utama baterai mobil listrik dunia.
Potensi Indonesia sebagai produsen mobil listrik tidak hanya terbatas pada kekayaan sumber daya alam.
BACA JUGA:Di Balik Kemewahan, Membongkar Rahasia Desain Mobil Sport yang Ceper Nan Menawan Hati
Tetapi juga melibatkan pertumbuhan industri, inovasi, dan dukungan pemerintah. Berikut adalah beberapa data yang mendukung potensi Indonesia sebagai pusat produksi mobil listrik:
1. Pertumbuhan Pasar Kendaraan Listrik:
Hingga Oktober 2023, lebih dari 100 ribu kendaraan listrik telah beredar di Indonesia, termasuk 74.988 unit motor dan 20.414 unit mobil. Proyeksi pemerintah menargetkan adopsi 13 juta unit motor listrik pada tahun 2030, mencakup kendaraan baru dan hasil konversi.
2. Kontribusi Terhadap Kebutuhan Baterai Global:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber