Kontroversi Penghentian Acara Jon Stewart oleh Apple: Perdebatan Kontrol Media dan Tekanan Luar
Kontroversi Penghentian Acara Jon Stewart oleh Apple: Perdebatan Kontrol Media dan Tekanan Luar--(sumber foto: Instagram @theproblem)
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Keputusan Apple untuk menghentikan tayangan Jon Stewart baru-baru ini menciptakan sorotan tajam di tengah kekhawatiran terkait tekanan eksternal, khususnya dari Tiongkok.
Sejumlah anggota parlemen AS telah angkat bicara melalui surat kepada Tim Cook, CEO Apple, menyuarakan kekhawatiran mereka akan kemungkinan adanya pengaruh luar terhadap penghentian mendadak acara politik tersebut.
Dalam surat tersebut, para anggota parlemen menuntut penjelasan dari Apple terkait alasan di balik penutupan tiba-tiba acara komedi politik Jon Stewart di platform streaming mereka.
Meskipun laporan dari New York Times menyebutkan bahwa perbedaan kreatif menjadi alasan utama di balik penghentian acara ini, spekulasi tentang keterkaitannya dengan Tiongkok dan kecerdasan buatan memunculkan kekhawatiran di kalangan eksekutif Apple.
BACA JUGA:Kejar Realisasi Pajak RP 1,13 Triliun, 500 E Tax Dipasang Bapenda Palembang di Titik Potensial
Walaupun Apple menolak memberikan komentar kepada Times, anggota parlemen dari kedua belah partai bersatu dalam pandangan bahwa keputusan terkait konten seharusnya tidak dipengaruhi oleh tekanan asing, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Surat tersebut juga menetapkan tenggat waktu pada tanggal 15 Desember 2023, dimana perwakilan Apple diminta untuk berdialog dengan perwakilan Jon Stewart.
Mereka diharapkan secara terbuka menegaskan bahwa konten yang kritis terhadap Partai Komunis Tiongkok atau Tiongkok akan tetap disambut di layanan Apple TV+ dan platform lainnya.
Kontroversi ini mencuat menjelang jamuan makan malam yang dihadiri oleh pemimpin bisnis AS dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping.
BACA JUGA:Masyaallah, Luar Biasa Warga di Muba Bisa Berkebun Kurma Bahkan Berbuah
Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya Xi untuk mendekati perusahaan-perusahaan Amerika sambil menghadapi tantangan dalam menarik investasi asing bagi negaranya.
Pengendalian Tiongkok atas media menjadi sorotan komite DPR AS, dengan kekhawatiran khusus terkait sensor dari pemerintah Tiongkok, terutama dalam mengontrol ketat media oleh Partai Komunis.
Kekhawatiran ini mencakup industri film Hollywood, dimana beberapa studio telah melakukan penyesuaian atau penyensoran konten demi mempertahankan akses ke pasar Tiongkok.
Artikel ini mencerminkan perdebatan yang berkembang seputar kontrol media dan tekanan luar yang mungkin memengaruhi keputusan perusahaan-perusahaan besar seperti Apple dalam menentukan konten yang mereka tampilkan di platform mereka.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber