Dibangun Tahun 1913, Masjid Al-Furqon Bernilai Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI di OKI

Dibangun Tahun 1913, Masjid Al-Furqon Bernilai Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI di OKI

Masjid Al-Furqon Kayuagung dibangun sejak tahun 1913 menjadi saksi sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia, Selasa (14/11/2023).-Novan Wijaya-PALTV

OKI, PALTV.CO.ID - Menjadi salah satu masjid tertua di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Masjid Al-Furqon di Kecamatan Kayuagung ternyata pernah dijadikan tempat rapat para pejuang Kemerdekaan RI sebelum bendera Merah Putih dikibarkan di Bumi Bende Seguguk.

Berdiri kokoh menghadap ke Sungai Komering, Masjid Al-Furqon yang berada di Lingkungan 1 Kelurahan Jua-Jua Kayuagung ini, dibangun sejak tahun 1913 silam.

Tiang kayu, plafon dan atap Masjid Al-Furqon masih asli sejak pertama kali dibangun. Termasuk sejumlah perlengkapan lain seperti mimbar berukir kaligrafi dan kayu bedug terbuat dari kayu tembesu gelondongan utuh masih awet hingga saat ini.

Ketua Pengurus Masjid Al-Furqon sekaligus tokoh masyarakat dan saksi sejarah, Syaiful Ardan saat berbincang dengan media ini menjelaskan, dahulu di sini satu-satunya masjid yang digunakan masyarakat Kayuagung untuk salat berjamaah.

BACA JUGA:Muslim Harus Tahu! Amalan dan Doa Anjuran Rasulullah SAW Agar Terhindar dari Fitnah Dajjal di Akhir Zaman


Masjid Al-Furqon di Kelurahan Jua-Jua Kecamatan Kayuagung Kabupaten OKI, Selasa (14/11/2023).-Novan Wijaya-PALTV

Awal mula dibangunnya Masjid Al-Furqon ini tahun 1913 semua bahan bangunannya dari kayu. Seiring waktu, beberapa bagian direnovasi dengan bahan beton.

"Karena merupakan satu-satunya Masjid yang ada di Kayuagung, maka seluruh masyarakat dari Morge Siwe (9 Marga/Kelurahan) salat di Masjid ini, terutama pada saat salat Jum'at,” ujar Syaiful Ardan.

Syaiful Ardan menceritakan, kala itu Masjid Al-Furqon dibangun atas gotong royong warga yang dana dan lahannya atas hibah dari Ketib Hasan, salah satu tokoh pejuang di zaman itu. Masjid yang berdaya tampung 1000 jemaah ini mengandung banyak nilai sejarah.

"Pada zaman penjajahan Jepang, Masjid ini sempat digunakan sebagai tempat rapat pejuang. Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan 17 Agustus 1945, namun warga OKI baru menerima informasi pada 20 Agustus. Untuk menghindari kecurigaan tentara Jepang, maka para pejuang berinisiatif laksanakan rapat di Masjid Al-Furqon untuk menentukan jadwal pengibaran Bendera Merah Putih," papar Syaiful Ardan.

BACA JUGA:Mau Rezeki Lancar? Berikut Amalan Pembuka Rezeki Agar Berlimpah dan Berkah


Syaiful Ardan, Ketua Pengurus Masjid Al-Furqon sekaligus tokoh masyarakat dan saksi sejarah, Selasa (14/11/2023).-Novan Wijaya-PALTV

Masih kata Syaiful Ardan, saat informasi Proklamasi Kemerdekaan RI kala itu orang yang pertama kali memberikan kabar dan mengajak rapat pejuang di OKI berkumpul, yakni pejuang Dokter AK Ghani.

"Pejuang Dokter AK Ghani kala itu juga sempat memanggil para pejuang di Kayuagung. Alhasil, Kemerdekaan RI berhasil diumumkan secara terbuka dan Bendera Merah Putih dikibarkan di pusat Kota Kayuagung pada 11 Oktober 1945. Nah, sejak itulah tanggal 11 Oktober dijadikan sebagai momen hari lahirnya Kabupaten Ogan Komering Ilir sampai saat ini,".bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv