Tiongkok Dan Rusia Sedang Mengintensifkan Pekerjaan Pada Jalur Gas Baru

Tiongkok Dan Rusia Sedang Mengintensifkan Pekerjaan Pada Jalur Gas Baru

Tiongkok Dan Rusia Sedang Mengintensifkan Pekerjaan Pada Jalur Gas Baru --Freepik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID. Xie Jun Wakil presiden China National Petroleum Corporation (CNPC), mengumumkan bahwa Perusahaan raksasa energi Rusia Gazprom bekerja sama dengan Rusia telah mengintensifkank pekerjaan pada jalur gas baru melalui rute Timur jauh atau Mongolia.

Melalui Mongolia penyaluran gas alam Rusia dari anjungan Sakhalin ke Tiongkok.

Xie Jun mengatakan pada sesi pleno Forum Gas Internasional di St. Petersburg: "Perusahaan kami dan Gazprom berusaha membangun kemitraan energi yang lebih erat dan secara sistematis mempercepat pelaksanaan proyek pasokan gas melalui rute Timur Jauh”.

Tiongkok dan Rusia  saat ini sedang mengintensifkan pekerjaan pada jalur gas baru.

BACA JUGA:HUT Bank Sumsel Babel Ditutup dengan Rangkaian Tali Kasih, Khataman Al-Qur'an dan Tausiyah Agama

Pada bulan Februari, Moskow dan Beijing menandatangani perjanjian tentang pengiriman gas alam lebih lanjut ke Tiongkok melalui rute Timur Jauh.

Proyek ini melibatkan pembangunan jalur lintas batas yang melintasi Sungai Ussuri antara pipa gas Rusia yang sudah beroperasi dan kota Hulin di Tiongkok.

Setelah kapasitas penuh tercapai, rute tersebut akan memungkinkan 10 miliar meter kubik gas Rusia diangkut ke Tiongkok melalui pipa setiap tahunnya.

Rusia saat ini memasok gas ke Tiongkok melalui pipa Power of Siberia, yang merupakan bagian dari Jalur Timur, berdasarkan perjanjian bilateral selama 30 tahun. Pengiriman dimulai pada tahun 2019 dan kapasitas operasi penuh pipa sebesar 38 miliar meter kubik gas alam per tahun diperkirakan akan tercapai pada tahun 2025.

BACA JUGA:Persiapkan Diri! Kementrian Ketenagakerjaan Akan Umumkan Kenaikan UMP 2024 Tanggal 21 November 2023

Gazprom juga mempertimbangkan kemungkinan memasok gas ke Tiongkok melalui pipa Power of Siberia 2 yang melintasi Mongolia.

Pipa tersebut diharapkan mampu menyalurkan hingga 50 miliar meter kubik gas per tahun, dengan konstruksi dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2024.

Ketika seluruh jaringan pipa beroperasi penuh, volume pasokan gas Rusia ke Tiongkok bisa mencapai hampir 100 miliar meter kubik. per tahun.

Tiongkok meningkatkan pembelian jaringan pipa dan gas alam cair (LNG) dari Rusia antara bulan Januari dan Juli, menurut data yang dirilis oleh Administrasi Bea Cukai Tiongkok.

BACA JUGA:Korupsi Anak PT Semen Baturaja, Eks Dirut PT Baturaja Multi Usaha, Laurance Sianipar Dituntut 8 Tahun Penjara

Pengiriman gas melalui pipa berjumlah $3,94 miliar dalam hal moneter, sekitar dua kali lipat nilai yang tercatat pada periode yang sama tahun 2022 dan hampir sama dengan tingkat pengiriman sepanjang tahun lalu ($3,98 miliar).

Badan tersebut tidak mempublikasikan data mengenai volume pengiriman pipa, hanya biayanya.Pada bulan Juli saja, Tiongkok membeli pipa gas Rusia seharga $555,57 juta.

Tiongkok mengangkut sebagian besar gas Rusia melalui pipa besar Power of Siberia.

Awal bulan ini, perusahaan energi Rusia Gazprom mengumumkan bahwa mereka telah mencetak rekor baru untuk pengiriman gas harian melalui rute ini pada tanggal 31 Juli.

BACA JUGA:Perbankan Semakin Giat dalam Penyaluran Kredit Hijau, Siapa yang Terbesar?

Perusahaan secara bertahap meningkatkan aliran gas melalui pipa sejak awal tahun, ketika Moskow dan Beijing menandatangani perjanjian untuk pasokan tambahan.

Kedua negara juga sedang mengerjakan proyek energi Power of Siberia 2, di mana jalur gas tambahan akan dibangun melalui Mongolia ke Tiongkok.

Sementara itu, data bea cukai menunjukkan bahwa Beijing juga meningkatkan pembelian LNG Rusia secara signifikan dalam tujuh bulan pertama tahun ini.

Pengiriman berjumlah 4,46 juta ton, senilai $2,98 miliar, naik lebih dari 60% dari periode yang sama tahun lalu.Hal ini menjadikan Moskow sebagai pemasok LNG terbesar ketiga bagi Tiongkok selama periode laporan, setelah Australia (13,5 juta ton) dan Qatar (9,51 juta ton).*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rt.com