Kuwait dan Masalah Obesitas: Terobosan Botox Perut Untuk Tekan Angka Kematian Akibat Obesitas
Kuwait dan Masalah Obesitas: Terobosan Botox Perut Untuk Tekan Angka Kematian Akibat Obesitas--free pik.com
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Di tengah sorotan dunia Arab, Kuwait dihadapkan pada tantangan serius terkait angka kelebihan berat badan yang tinggi. Warga kota Kuwait memiliki bentuk tubuh tambun sedang diusakan terapi botox perut.
Sebagai upaya inovatif dalam penanganan obesitas, muncul "Botox Perut" sebagai sebuah terobosan medis. Teknik ini, yang baru-baru ini menarik perhatian di kalangan medis.
Melibatkan penyuntikan Botox ke dalam perut melalui prosedur gastroskopi. Dampaknya adalah relaksasi otot perut, yang memperlambat kontraksi otot sehingga pasien merasa kenyang dalam jangka waktu yang lebih lama.
Meskipun efek dari suntikan ini berlangsung sekitar enam bulan, prosedur ini dapat diulangi dengan aman.
BACA JUGA:Waspada! Elon Musk Beri Bocoran AI Bisa Menjadi Ancaman Terbesar Bagi Umat Manusia
Data statistik menunjukkan bahwa 77% populasi negara ini mengalami kelebihan berat badan.
Sedangkan 40% di antaranya menderita obesitas, pada hari Minggu (29/10/2023).
Dr. Wafaa Al Hashash, seorang pakar penyakit dalam dan gastroenterologi terkemuka, memaparkan fakta yang mengkhawatirkan ini dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Al Seyassah.
Beliau menyampaikan bahwa obesitas kini menempati peringkat kelima sebagai faktor risiko kematian terbesar di Kuwait, menjadi sumber kekhawatiran serius bagi kesehatan masyarakat.
BACA JUGA:Tertarik Menjadi Trainee Idol K-pop ? Ini 5 Tes Berat Yang Harus Dihadapi Saat Audisi. BACA JUGA:Tertarik Menjadi Trainee Idol K-pop ? Ini 5 Tes Berat Yang Harus Dihadapi Saat Audisi.
Tingkat obesitas yang terus meningkat secara global, termasuk di Kuwait, menjadi fokus perhatian serius. Dr. Al Hashash menegaskan urgensi menangani permasalahan ini.
Mengindikasikan bahwa "penurunan angka obesitas merupakan kunci dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit." Perhatian khusus diberikan pada peningkatan obesitas di kalangan generasi muda Kuwait, terutama di rentang usia 18 hingga 29 tahun.
Ini menjadi tantangan besar mengingat dampak serius terkait kesehatan yang diakibatkan oleh obesitas.
Obesitas membawa risiko serius bagi kesehatan, termasuk kelelahan, kesulitan bernapas, gangguan tidur, mendengkur, nyeri pada persendian dan tulang belakang, serta refluks esofagus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber