Tidak Hanya di Indonesia Ternyata Warteg Juga ada di Australia, Menunya Sayur Lodeh hingga Opor Ayam

Lauknya kayak gini, ada terong, kentang balado, telur pedas, sayur lodeh, pokoknya banyak banget!" ungkap Nick

 Nick juga menyoroti porsi sajian yang sangat besar. Selain nasi campur, mereka juga menyediakan menu nasi goreng ikan asin, gado-gado, nasi tim, mie goreng, kwetiau goreng, soto ayam, mie ayam, hingga bakso.

BACA JUGA:Mengatasi Polusi Udara di Dalam Ruangan dengan 5 Tanaman Hias, Cek Nomor 3 Bikin Gemes!

Bahkan, ada pilihan es cendol, es kelapa, dan es campur dengan harga sekitar 13 AUD atau sekitar Rp 131 ribu.

 Warteg ini dikenal dengan nama Ria Sari dan berlokasi di Jalan Barker, Randwick, New South Wales, Australia.

Ria Sari berusaha menampilkan suasana seperti warteg yang ada di Indonesia, termasuk pemilihan tulisan, tata letak tempat duduk, dan tampilan etalase makanannya.

 Diketahui sebelumnya, Nick Molodysky adalah seorang konten kreator yang sering mereview masakan khas Indonesia.

BACA JUGA:Penyakit Ain Bisa Menyerang Anak dan Balita, Kenali Gejalanya!

Melalui akun Instagram @masak2dengannick, dia juga terkadang memasak sendiri hidangan-hidangan Indonesia, seperti ikan goreng sambal kecap dan gudeg nangka khas jogja.

 Bicara tentang warteg, menurut sejarawan JJ Rizal, dilansir dari laman berita nasional, ia menjelaskan bahwa warung Tegal atau warteg pertama kali muncul di Jakarta sekitar tahun 1950.

Saat ibu kota Indonesia dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta. Ini terjadi bersamaan dengan arus urbanisasi, di mana banyak penduduk Jawa Tengah bermigrasi ke Jakarta.

 Perubahan ibu kota ini juga dipicu oleh upaya pembangunan yang dilakukan oleh Soekarno, yang bertujuan mengubah Jakarta dari kota kolonial menjadi kota nasional.

BACA JUGA:Warung Wedangan Rempah di Palembang Ini Sediakan Minuman Sehat Kekayaan Rempah Indonesia, Apa Saja Menunya?

Seiring dengan proses pembangunan ini, muncul kebutuhan akan tempat makan cepat saji, mudah, dan terjangkau.

Banyak proyek besar yang menarik penduduk dari berbagai tempat, termasuk Tegal, sehingga warung-warung sederhana yang mayoritas dikelola oleh penduduk Tegal pun mulai bermunculan.

Sumber: berbagai sumber