Rumah Sakit di Gaza Kewalahan, Sistem Kesehatan Berada di Ambang Keruntuhan

Rumah Sakit di Gaza Kewalahan,  Sistem Kesehatan Berada di Ambang Keruntuhan

Rumah Sakit di Gaza Kewalahan, Sistem Kesehatan Berada di Ambang Keruntuhan--instagram.com/@middleeasteye

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Beberapa rumah sakit di  jalur Gaza Palestina dilanda krisis serius karena kekurangan obat-obatan dan bahan bakar setelah serangan balik dari Israel yang membordir fasiltas umum dan menyasar pemukiman penduduk Palestina.

Sementara pasien-pasien berdatangan ke rumah sakit yang sudah penuh sesak. Lebih dari 1.500 orang, termasuk ratusan wanita dan anak-anak, telah meninggal dan ribuan lainnya luka berat.

Banyaknya korban luka akibat perang Israel dan Hamas Palestina ini menyebabkan suasana gaduh dan sistem kesehatan berada di ambang keruntuhan.

Meningkatnya jumlah orang meninggal dan luka berat di rumah sakit Gaza, membuat rumah sakit kewalahan menghadapi kondisi yang serba kritis. 

BACA JUGA:Kejari Palembang Eduakasi Masyarakat Melalui Podcast, Kajati Sumsel Resmikan Podcast IWAK di Kejari Palembang

Ribuan lainnya terluka di Gaza sejak Israel memulai kampanye pembalasan terhadap militan Hamas sebagai respons atas serangan mematikan pekan lalu, menurut Ashraf Al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, pada hari Kamis.

Menurutnya korban luka berat di rumah sakit Gaza sekarang terpaksa dilayanai di lantai, pasien-pasien berbaring di lantai karena tempat tidur di unit perawatan intensif habis.

Belum lagi, pasien yang terus berdatangan, yang akhirnya korban luka menumpuk di depan ruang operasi," kata pejabat kesehatan tersebut kepada Al Mayadeen.

Ia menambahkan bahwa sektor kesehatan Palestina berada dalam keadaan darurat dan hampir kolaps di tengah blokade Israel.

BACA JUGA:PJ Gubernur Ahmad Fatoni Mengajak Masyarakat Sumsel untuk Sholat Istisqo Secara serentak pada Jum'at pagi.

"Persediaan obat-obatan semakin menipis dan hampir habis," tambah Qudra. Pejabat kesehatan pun terpaksa menerapkan sistem peruntukan sumber daya untuk menghemat bahan bakar, dengan mengalihkan listrik dari generator ke ruang perawatan paling kritis di rumah sakit.

Penduduk Gaza sekarang terisolasi dari pasokan makanan, air, dan listrik setelah Israel menyatakan perang terhadap Hamas dan memberlakukan "blokade penuh" terhadap wilayah ini, menyusul serangan mendadak pekan lalu yang menewaskan lebih dari 1.300 orang di Israel.

Hingga Kamis malam, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 1.537 orang, termasuk sekitar 500 anak-anak, dengan 6.612 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Para pejabat kesehatan mencatat bahwa angka kematian akan terus meningkat seiring keluarga-keluarga yang terkubur di bawah puing-puing rumah mereka, sementara yang berhasil diselamatkan berisiko meninggal di rumah sakit yang sudah tak tertampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: /www.rt.com/news/