Terbesar dalam Sejarah, Gempa Dahsyat Melanda Afghanistan Barat Tewaskan Ribuan Orang

Terbesar dalam Sejarah, Gempa Dahsyat Melanda Afghanistan Barat Tewaskan Ribuan Orang

lebih dari 1.000 tewas setelah Gempa Dahsyat Melanda Afghanistan Barat--(Sumber Foto: instagram @sinasharian)

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- PBB Melalui WHO  &  OCHA menerangkan, Korban tewas akibat gempa kuat yang mengguncang Afghanistan barat pada Sabtu (7/10)  telah meningkat menjadi lebih dari 1.023 dan melukai lebih dari 1.600 orang. 

Gempa susulan yang kuat menyusul gempa berkekuatan 6,3 skala richter yang menewaskan puluhan orang di Afghanistan barat, kata Badan Bencana Nasional Afghanistan.

Gempa di afganistan ini merupakan gempa yang dianggap sangat mematikan setelah gempa di turki yang menewaskan kurang lebih 50.000 orang pada februari 2023 silam. 

Abdul Wahid Rayan, juru bicara Kementerian Informasi dan Kebudayaan Afghanistan, mengatakan sekitar 6 desa hancur dan ratusan warga sipil terkubur di bawah puing-puing, menyerukan bantuan segera.

BACA JUGA:Bacok Kepala Teman saat Beduel, Anak Bawah Umur di Ogan Ilir Dapat Dipersi Hukum

Gempa pertama terjadi sekitar pukul 11 pagi waktu setempat, 40 kilometer sebelah barat kota Herat, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Afghanistan. Itu terasa di negara bagian tetangga Badghis dan Farah.

Juru bicara Biro Bencana Mohammad Abdullah Jan mengatakan 4 desa di distrik Zenda Jan di provinsi Herat menanggung beban gempa dan gempa susulan.

WHO di Afghanistan mengatakan telah mengirimkan 12 ambulans ke Zenda Yang untuk mengevakuasi para korban ke rumah sakit. Selain itu WHO juga telah menyiapkan  202 fasilitas kesehatan umum di provinsi Herat yang bisa menampung 500 korban jiwa.

"Karena kematian dan korban akibat gempa terus dilaporkan, tim berada di rumah sakit membantu perawatan korban yang terluka dan menilai kebutuhan tambahan," kata badan PBB itu, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

"Ambulans yang didukung WHO mengangkut orang-orang yang terkena dampak, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak," katanya."

Saluran telepon terputus di Herat dan sulit untuk mengetahui detail daerah bencana, tetapi sebuah video media sosial menunjukkan ratusan orang di jalan-jalan di luar rumah dan kantor mereka di Kota Herat.

BACA JUGA:Presiden Turkiye Erdogan: Kemerdekaan Palestina Memungkinkan Perdamaian di Timur Tengah Terwujud

Bencana tersebut sejauh ini telah mempengaruhi sekitar 4.200 orang (sekitar 600 keluarga), dengan 465 rumah dilaporkan hancur dan 135 rusak. Dia mengatakan desa yang terkena dampak paling parah adalah Mahalwadaka.

Badan PBB membagikan foto petugas kesehatan yang merawat pasien di luar ruangan sebagai tanggapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: