MUSI BANYUASIN, PALTV.CO.ID - Meskipun sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Sumatera Selatan, Wan Dayantolis, menyatakan bahwa kualitas udara di wilayah Sumsel telah melebihi ambang batas beberapa waktu lalu, hingga saat ini pasien penyakit ISPA di Musi Banyuasin belum mengalami peningkatan secara drastis.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Paru Konsultan Onkologi RSUD Sekayu, dr Povi Pada Indarta, pada Kamis pagi, 7 September 2023.
Povi mengatakan bahwa saat ini belum ada peningkatan yang signifikan terhadap penyakit ISPA akibat asap di RSUD Sekayu.
Meskipun beberapa pasien telah memeriksakan diri ke RSUD Sekayu, masyarakat tetap diimbau untuk tetap waspada terhadap kabut asap yang saat ini sedang terjadi. Dengan cara menjaga pola hidup sehat dan selalu mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
BACA JUGA:Rahasia Jaga Kulit Sehat dengan Produk Kecantikan Skincare Mamiii Sultan
dr Povi Pada Indarta, Spesialis Paru Konsultan Onkologi RSUD Sekayu, saat memberikan keterangan kondisi jumlah pasien ISPA yang mendatangi RSUD Sekayu pada Kamis pagi, 7 September 2023.-Ruzi Iskandar-PALTV
"Kalau sejauh ini belum ada peningkatan yang signifikan, masih tetap sama pasien yang biasa berobat dari sebelum kebakaran hingga saat ini," jelas dr Povi.
Namun untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, dr Povi menuturkan bahwa RSUD Sekayu tetap siaga dan siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, dalam menghadapi kondisi udara yang belum membaik sepenuhnya.
Sejauh ini, pihak RSUD Sekayu terus memantau situasi kabut asap untuk menjaga kesehatan masyarakat setempat.
Sesuai dengan komitmen RSUD Sekayu untuk memberikan layanan kesehatan terbaik kepada masyarakat Sumatera Selatan khususnya warga Musi Banyuasin.
BACA JUGA:Kabut Asap Selimuti Palembang, Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang Belum Liburkan Sekolah
BACA JUGA:Kemarau Melanda, Para Petani Tomat di Banyuasin Sulit Mendapatkan Air dan Terpaksa Irit
Suasana ruang tunggu pasien di RSUD Sekayu, Kamis (7/9/2023).-Ruzi Iskandar-PALTV
Upaya pencegahan penyakit ISPA dan dampak kabut asap terus dilakukan, termasuk dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara menjaga kesehatan mereka, terutama pada para penderita penyakit paru dan gangguan pernafasan.