Kasus ISPA di Bulan Oktober 2025 Meningkat, Puskesmas Pakjo Imbau Warga Waspada
Kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) di bulan Oktober 2025 meningkat, Puskesmas Pakjo imbau warga agar waspada, Selasa (4/11/2025).-Aidil-PALTV
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di wilayah kerja Puskesmas Pakjo Palembang mengalami peningkatan signifikan selama bulan Oktober 2025.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Puskesmas Pakjo di Jalan Inspektur Marzuki Palembang, tercatat 498 pasien menderita ISPA, meningkat sekitar 200 kasus dibanding bulan September.
Koordinator Program ISPA Puskesmas Pakjo Tirta Elvera saat dijumpai pada Selasa, 4 November 2025 menjelaskan bahwa peningkatan kasus terjadi di semua kelompok usia.
Dari total pasien tersebut, 225 orang merupakan pasien dewasa dari 1.077 kunjungan, 53 pasien lansia dari 643 kunjungan, dan 220 pasien anak-anak hingga usia 18 tahun dari 665 kunjungan.
BACA JUGA:Sidang Kasus Dugaan Korupsi Biaya Pengolahan Darah PMI Palembang, Saksi Sebut Ada Selisih Pembayaran
BACA JUGA:RD dan Timsel Lakukan Fit and Proper Test Terhadap 3 Calon Dirut Perumda Tirta Musi Palembang

Tirta Elvera, Koordinator Program ISPA Puskesmas Pakjo, Selasa (4/11/2025).-Aidil-PALTV
Sementara itu, Pj Lintas Klaster sekaligus dokter Puskesmas Pakjo Muhammad Diah Sunarno mengatakan, ISPA merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan atas seperti hidung, tenggorokan, dan sinus, serta saluran pernapasan bawah seperti bronkus dan paru-paru.
Menurutnya, gambaran diagnosis ISPA cukup luas karena dapat mencakup berbagai kondisi, mulai dari radang tenggorokan, amandel, hingga infeksi pada hidung, tergantung dari penyebab utama.
Dalam penanganannya, dokter akan menyesuaikan arah pengobatan berdasarkan gejala dan penyebab apakah bersumber dari virus atau bakteri.
“Secara umum, dua penyebab paling sering adalah virus dan bakteri. Pengobatan biasanya disertai suplementasi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Bila penyebabnya virus, cukup dengan terapi simptomatik seperti paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam. Namun, jika disebabkan oleh bakteri, maka akan diberikan antibiotik sesuai kebutuhan pasien, seperti amoksisilin atau ciprofloxacin,” jelas dr Muhammad Diah Sunarno.
BACA JUGA:Holiday Angkasa Wisata Mantapkan Rencana Keberangkatan Jemaah Umrah 6 November 2025
BACA JUGA:Ini 2 Pelaku Pungli Palembang Viral di Medsos, Kini Berurusan dengan Polisi

Muhammad Diah Sunarno, Pj Lintas Klaster dan dokter Puskesmas Pakjo, Selasa (4/11/2025).-Aidil-PALTV
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: paltv


