PALEMBANG, PALTV.CO.ID – Masjid Al-Mahmudiyah atau kerap dikenal dengan sebutan Masjid SURO, berlokasi di 29 Ilir, Jl. Ki Gede Ing Suro, Kota Palembang. Masjid ini, merupakan salah satu masjid bersejarah di kota Palembang.
Karena, masjid ini juga menjadi saksi bisu syiar agama Islam di kota Palembang. Masjid ini uniknya, memiliki 16 tiang penyanggah dari kayu kelas 1, yakni kayu unglen.
Namun, konon pada zama dahulu, kayu yang menjadi tiang masjid ini bukanlah kayu unglen, pada awal mula pembangunan tiang masjid SURO ini, terdapat keajaiban, dimana tiang kayu yang awalnya kayu biasa, secara ajaib kayu berubah kualitas menjadi kelas satu, hal ini di ceritakan oleh ketua masjid Suro sendiri yang bernama Abdul Rasyid Naning.
“Saat itu, tiang masjid hanyalah kayu biasa kelas bawah yang dipasang ke masjid ini. Namun dengan ajaibnya kayu berubah sendiri menjadi kayu unglen atau ulin kelas satu. Kalau kami menyebutnya kayu besi.”ujar Abdul Rasyid Naning, selaku ketua masjid Al-Mahmudiyah Suro.
BACA JUGA:BSB Kolaborasi Dengan Pemkot Palembang Gelar Bazar Ramadhan
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Masjid Al-Mahmudiyah, Simbol Kejayaan Islam di Palembang
Abdul Rasyid Naning, selaku ketua masjid Al-Mahmudiyah Suro.--Foto : Taslim - PALTV
Namun, tidak semua tiang berubah menjadi kayu unglen. Ada beberapa tiang yang masih berkualitas kayu biasa. Seiring waktu, kayu ini dimakan rayap dan sudah direnovasi baru baru ini. Kayu yang lapuk, diganti dengan tiang beton.
Masjid Al-Mahmudiyah juga memiliki tradisi ramadhan, yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat sekitaran masjid. Tradisi ini sudah puluhan tahun dijalankan, tradisi yang dimaksud ialah sedekah bubur. Sedekah bubur yang dinaman bubur suro, merupakan bentuk kebersamaan atau kegiatan berbagi rezeki pada bulan ramadhan.
Awalnya, kegiatan berbagi bubur suro ini hanya dibagikan pada tanggal 10 muharam atau malam 1 suro, namun, dikarenakan pendahulu atau generasi awal masjid suro didirikan sudah membuat kesepakatan, untuk membagikan bubur suro ini selama bulan suci ramadhan. Sampai saat ini, generasi per generasi melanjutkan tradisi hingga saat ini.
Abdul Rasyid Naning menambahkan, bubur suro dibagikan hingga 600 porsi per hari atau sekitar 10 kilogram bubur dibagikan kepada jamaah, musafir, serta masyarakat sekitaran masjid Al-Mahmudiyah atau Masjid Suro.
BACA JUGA:Selama Ramadhan, Masjid Agung Rutin Gelar Tadarus Qur'an
BACA JUGA:Wisata Religi Masjid Cheng Ho, Makna di Balik Menara Kembarnya
Bubur Suro 10 kilogram per-hari dibagikan pengurus Masjid AL-Mahmudiyah (SURO) selama Ramadhan --Foto : Taslim - PALTV
“ kami selaku pengurus masjid Al-Mahmudiyah, menyediakan bubur suro sebanyak 600 porsi dalam satu harinya, 600 porsi ini kisara 10 kilogram bubur. Disini kami menjalani tradisi dengan ikhlas, guna membantu keluarga kita seluruh umat islam yang ada di sekitaran masjid untuk meraskaan nikmatnya bubur suro.” tambah Abdul Rasyid Naning.