Dalam pembuatan bubur suro ini, sukarelawan dan pengurus bergotong royong serta bahu membahu, membantu proses masak, dan prepair kondimen atau bahan-bahan untuk bubur suro. Bubur suro ini, terbuat dari beras yang dipanaskan dengan tepung, serta dicampurkan bahan seperti garam dan gula.
Biasanya toping bubur bisa berbentuk ayam suir dan sayur. Kegiatan memasak bubur dimulai pada pukul 14.00 sampai dengan ba’da ashar. Bubur dimasak didalam panic besar dan kompor tunggal, dulu sebelum ada gas elpiji, warga memakai bahan bakar kayu yang diletakkan diatas tanah dapur.
Warga sangat terlihat antusias, dalam mengambil bubur suro yang dibagikan oleh pengurus masjid. Dari anak kecil sampai orang dewasa berdatangan ke masjid Al-Mahmudiyah Suro. Warga membawa wadah sendiri, ada juga yang membawa plastik, untuk mewadahi buburnya.
BACA JUGA:DMI Serukan Masjid dan Musholla untuk Ciptakan Suasana Kondusif di Bulan Ramadhan
BACA JUGA:Masjid As-Salman Gelar Pengajian Peringatan Isra Miraj, Ratusan Jemaah Antusias Hadiri Tausiah
Biasanya toping bubur bisa berbentuk ayam suir dan sayur.--Foto : Taslim - PALTV
Setelah saat jelang magrib, para pengurus masjid, sukarelawan, ataupun masyarakat sekitar juga menggelar buka bersama di masjid suro. Biasanya mereka juga membawakan makanan atau minuman lain seperti es buah, dan lain sebagainya.
Itulah keunikan masjid yang berbagi bubur setiap harinya, masjid ini bernama Masjid Al-Mahmudiyah (SURO) kota Palembang.